Kamis, 14/05/2020 06:15 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Harga daging mahal yang terjadi di tengah pandemi virus corona dan menjelang Idul Fitri sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab meraup untung. Misalanya, mengoplos daging babi dengan daging sapi.
Fenomena ini Hampir terjadi setiap tahun. Nah, baru-baru ini, masyarakat di Bandung dihebohkan beredarnya daging babi yang dioplos menyerupai daging sapi. Kejadian tersebut menjadi viral karena jumlahnya sangat besar, yaitu sekitar 63 ton.
Dampak pemalsuan daging dan produk olahannya, selain membahayakan kesehatan akibat zoonosis, foodboner disease dan reaksi alergi pada pangan tertentu, juga berdampak pada kerugian ekonomi serta mengganggu ketentraman batin bagi konsumen terutama umat Muslim.
Agar terhindar ulah para oknum tersebut, mulailah membeli daging di kios resmi yang mutu dan kualitasnya sudah terjamin. Ada juga beberapa ciri-ciri yang bisa membedakan antara daging sapi, daging babi dan daging celeng.
Ilmuwan Korea Selatan Menanam Sel Daging Sapi dalam Beras sebagai Sumber Protein
Kanada Deteksi Kasus Pertama COVID Varian BA.2.86
Ratusan Ribu Kucing di Siprus Mati Akibat Virus Corona
Berikut ciri-cirinya seperti dinukil dari Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH);
Ciri-ciri daging sapi
1. Warna merah ceri dan cerah
2. Bau tidak menyimpang aliat tidak berbau amis, menyengat dan asam;
3. Serabut daging relatif kasar;
4. Dan, Permukaan daging lembab (tidak kering dan tidak basah.
Ciri-ciri daging babi
1. Warna merah muda keabuan dan cerah;
2. Bau tidak menyimpang aliat tidak berbau amis, menyengat dan asam;
3. Serabut daging lebih halus;
4. Kadang daging bersatu lemak dengan kulit;
5. Permukaan daging lembab (tidak kering dan tidak basah);
6. Permukaan daging bersih dan tidak ada darah.
Ciri-ciri daging celeng
1. Warna merah jambu merah tua;
2. Bebau amis;
3. Serabut daging relatif lebih besar daripada daging kambing;
4. Permukaan daging lembab (tidak kering dan tidak basah).