Jepang Butuh Vaksin untuk Jadi Tuan Rumah Olimpiade

Selasa, 28/04/2020 12:45 WIB

Tokyo, Jurnas.com - Ketua Asosiasi Medis Jepang (JMA), Yoshitake Yokokura menilai rencana Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade yang ditunda hingga tahun depan akan menemui kendala, kecuali negara tersebut menemukan atau memiliki vaksin virus corona baru (Covid-19).

"Saya tidak mengatakan bahwa Jepang seharusnya atau tidak seharusnya menjadi tuan rumah Olimpiade, tetapi itu akan sulit untuk dilakukan," kata Yokokura dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (28/4).

Yokokura juga meminta Jepang untuk meningkatkan pengujian virus corona, yang katanya tidak cukup luas untuk menilai apakah tingkat infeksi di negara itu turun.

Dia juga menyalahkan kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) seperti jaz hazmat dan pakaian pelindung lainnya, untuk menekan penyebaran virus di rumah sakit.

Penundaan satu tahun Olimpiade 2020 yang diumumkan bulan lalu adalah pukulan besar bagi Jepang, yang telah menghabiskan US$ 13 miliar untuk persiapan acara tersebut.

Karena wabah telah menyebar di seluruh dunia, menginfeksi hampir tiga juta orang dan membunuh lebih dari 200.000, para ahli telah memperingatkan bahwa perang melawan virus dapat diperpanjang.

Dikutip dari Reuters, laboratorium di sejumlah negara sedang mengerjakan vaksin untuk melindungi orang dari virus corona baru dan obat-obatan untuk mengobati gejalanya.

Namun, perlunya melakukan uji klinis lengkap untuk menguji efektivitas dan keamanannya, mungkin perlu berbulan-bulan sebelum tersedia secara luas.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara