Cegah Kejahatan Saat PSBB, Aparat Keamanan Diminta Blusukan Ke kampung

Rabu, 22/04/2020 11:40 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Pegiat media sosial, Darmansyah meminta aparat keamanan lebih giat berpatroli guna menekan angka kriminalitas ditengah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pasalnya, kata Darmarsyah, tingkat kriminalitas di jalanan saat Pandemi corona (Covid-19) cukup meningkat. Apalagi, setelah narapidana dibebaskan dari penjara.

Hal tersebut dibuktikan dengan ramainya unggahan kriminalitas di media sosial. Seperti video yang menunjukkan perampokan sebuah Alfamart di Duren Sawit, dan video pelaku penjambretan handphone di Cakung yang ditembaki Tim Rajawali Polres Jakarta Timur.

"Dua kasus tersebut, menurut saya lantaran pelaku kejahatan memanfaatkan situasi dimana jalanan sepi karena warga banyak di rumah aja selama masa PSBB. Ditambah lagi, minimnya patroli polisi di tempat-tempat rawan terjadi aksi kejahatan," kata Darmansyah melalui keterangannya, Rabu (22/04/2020).

Darmansyah berharap agar aparat kepolisian lebih giat lagi melakukan patroli, terutama di perkampungan-perkampungan yang kerap dijadikan sebagai tempat pembegalan.

"Seperti Fly Over Bandengan perbatasan wilayah hukum Polsek Metro Penjaringan dan Polsek Tambora," harap dia.

"Kalau bisa, polisi melakukan patroli minimal 1-2 jam sekali untuk mencegah terjadinya kejahatan," imbuh Darmansyah.

Namun yang terlihat, lanjut Darmansyah, selama masa PSBB, setiap pukul 22.00 WIB, polisi hanya berpatroli bersama Satpol PP untuk mengimbau warga pulang ke rumah masing-masing atau jangan berkumpul.

"Warga berharap selama PSBB, polisi lebih giat berpatroli dengan menggunakan mobil patroli memasuki perkampungan untuk mencegah aksi perampokan dan pencurian kendaraan bermotor," tegas dia.

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan