Tolak Serahkan Rumah, Warga Saudi Ditembak Mati

Sabtu, 18/04/2020 08:40 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Pasukan Saudi menembak seorang warga negara yang menolak menyerahkan rumahnya untuk membuat jalan bagi proyek besar kerajaan NEOM, yang diprakarsai oleh Putra Mahkota Muhammad Bin Salman (MBS).

Sebelumnya, Abdul Rahim Al-Hwaiti dari suku Al-Hwaitat di kota Al-Khuraybah di barat laut memposting sebuah video online di mana ia mengkritik proyek tersebut dan mengekspos daerah-daerah di mana tetangganya secara paksa dipindahkan setelah menghadapi tekanan dari pemerintah dan menolak kompensasi finansial untuk pindah.

“Orang-orang disapu bersih dari rumah mereka dan orang-orang tidak setuju dengan apa yang terjadi sama sekali. Tetapi cara negara menangani berbagai hal hanya dapat digambarkan sebagai terorisme negara, "katanya dilansir Middleeast, Sabtu (18/04).

"Saya menentang pemindahan paksa orang. Saya tidak ingin pergi, saya ingin tinggal di rumah saya. Saya tidak ingin kompensasi, saya tidak mau apa-apa. Saya hanya ingin rumah saya," tambahnya.

"Perasaan masyarakat di sini adalah bahwa orang menentangnya, dan tidak ada jumlah kompensasi yang akan menebusnya, bahkan jika Anda membayar mereka 100 juta riyal."

Dia juga meramalkan kematiannya di tangan pasukan keamanan, dengan menyatakan, “Saya tidak akan terkejut jika mereka datang dan membunuh saya di rumah saya sekarang seperti yang mereka lakukan di Mesir, melemparkan senjata di rumah Anda dan menyebut Anda seorang teroris. Ini adalah milik saya rumah dan aku akan melindunginya."

Dalam satu video, suara tembakan dapat terdengar di kejauhan, sementara rekaman lain mengungkapkan kerusakan pada properti Hwaiti termasuk dinding yang penuh dengan lubang peluru.

Kantor Berita Resmi Saudi (SPA) mengkonfirmasi pembunuhan Al-Hwaiti dan mengklaim bahwa ia telah menolak untuk menyerah dan menembaki pasukan keamanan, yang kemudian menyebabkan tembak-menembak yang fatal.

Omar Bin Abdul Aziz, seorang aktivis politik Saudi, menjuluki Al-Hwaiti sebagai " martir NEOM " yang digunakan sebagai tagar dalam bahasa Arab bersama dengan "Kemartiran Abdul Rahim Al-Hwaiti".

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen