Umat Islam di India Dituduh Jadi Penyebar Covid-19

Senin, 13/04/2020 18:46 WIB

Delhi, Jurnas.com - Wabah virus corona baru (Covid-19) rupanya dimanfaatkan oleh sebagian kalangan untuk meningkatkan sentimen anti-Muslim di India.

Menurut The New York Times, sejumlah pemuda Muslim yang membagikan makanan kepada orang miskin, telah diserang oleh sekelompok orang.

"Muslim lain dipukuli, hampir digantung, diusir, dan diserang di masjid, dicap sebagai penyebar virus," demikian laporan surat kabar AS tersebut pada Senin (13/4).

Kuil-kuil Sikh di Negara Bagian Punjab, mempengaruhi masyarakat agar tidak membeli susu dari peternak sapi perah Muslim, karena diduga terinfeksi dengan virus corona.

Pesan kebencian juga marak di media sosial. Menurut Times, muncul video palsu yang menyerukan umat Islam untuk tidak melakukan upaya perlindungan, termasuk mengenakan masker dan pembatasan sosial (social distancing).

Video itu juga mendesak umat Islam tidak khawatir tentang virus corona, seolah-olah bertujuan untuk membiarkan umat Islam terinfeksi Covid-19.

Diketahui, Meningkatnya serangan anti-Muslim terjadi setelah pemerintah mengklaim bahwa lebih dari sepertiga dari 8.000 kasus Covid-19 di negara Asia Selatan itu terkait dengan Muslim.

Mohammed Haider, yang setiap harinya mengelola sebuah kedai susu, mengatakan bahwa ketakutan ada di mana-mana. Orang-orang juga memandangnya dengan tatapan mengerikan.

"Orang-orang hanya perlu alasan kecil untuk mengalahkan kami atau untuk menghukum mati kami, karena corona," ungkap Haider.

Para pemimpin Muslim menyatakan keprihatinan atas gelombang kebencian baru, mengungkapkan bahwa serangan Februari lalu oleh sekelompok Hindu terhadap Muslim di Delhi,merenggut nyawa puluhan orang di hadapan polisi.

"Pemerintah seharusnya tidak memainkan permainan menyalahkan. Jika Anda menyajikan kasus berdasarkan agama seseorang di briefing media Anda, itu menciptakan kesenjangan besar," tutur Khalid Rasheed, Ketua Islamic Center of India.

"Virus corona mungkin mati, tetapi virus disharmoni komunal akan sulit untuk dibunuh ketika ini berakhir," sambung dia.

Menurut Times, sejumlah politisi nasionalis Hindu dan pendukungnya telah memanfaatkan situasi ini dengan bersemangat menumpuk sentimen anti-Muslim di bawah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi.

Di sisi lain, pemerintahan Modi dituduh mendorong intoleransi agama dan berusaha mengubah India menjadi negara Hindu.

TERKINI
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya di Kasus Narkoba CERI Laporkan Aspidum Kejati Jawa Timur ke Jaksa Agung Atas Dugaan Ini MK Mulai Gelar Sidang Perkara PHPU Pileg 2024 Gelora Cap PKS sebagai Pengadu Domba: Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran