Iran Luncurkan Alat Tes Cepat Virus Corona

Senin, 30/03/2020 22:15 WIB

Teheran, Jurnas.com - Sebuah perusahaan biomedis yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan Iran meluncurkan alat tes cepat untuk virus corona baru ketika negara itu bergerak membendung wabah yang sudah mempengaruhi puluhan ribu orang.

Penasehat Menteri Pertahanan Iran Urusan Teknologi, Brigjen Mohammad Azizi Delshad yang mengawasi pengembangan alat tes mengatakan alat diagnostik teresebut dapat menentukan penyakit dalam tiga jam.

Delshad mengatakan bahwa alat tes tersebut mampu mengidentifikasi semua genom terkait dengan virus corona baru, membantu otoritas kesehatan untuk meningkatkan kapasitas diagnostik dan menyelamatkan pasien dalam tahap awal terjangkit COVID-19.

Delshad mengatakan kepada IRIB News, prototipe kit tersebut telah dikembangkan pada awal Maret, menambahkan bahwa kementerian kesehatan Iran telah mengesahkan alat tes tersebut untuk produksi massal.

"Kit ini tidak lain dari para pesaingnya di dunia dan dalam beberapa kasus telah ada keistimewaan dalam hal akurasi dan presisi," katanya, menambahkan bahwa Kementerian Pertahanan mampu memproduksi kit dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

Kementerian Kesehatan Iran mengatakan pada Senin (30/3), sekitar 41.495 orang yang sudah terinfeksi COVID-19 sejak merebak di Iran lebih dari sebulan yang lalu. Hampir 14.000 orang pulih dan lebih dari 2.750 pasien meninggal karena penyakit itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji tanggapan Iran terhadap wabah virus corona baru, terutama pada saat negara itu di bawah serangkaian sanksi ekonomi yang keras dari Amerika Serikat (AS).

Perwakilan dari WHO yang mengunjungi Iran pada awal-awal wabah pada akhir Februari lalu mengatakan terkesan oleh tingkat swasembada di negara itu untuk pengadaan peralatan medis vital dan peralatan pelindung yang diperlukan untuk memerangi virus corona baru.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara