Minggu, 08/03/2020 07:35 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Utusan Khusus PBB Martin Griffiths menyerukan untuk segera mengakhiri aksi militer oleh pihak-pihak yang bertikai Yaman ketika kekerasan baru antara gerakan Houthi dan koalisi yang dipimpin Saudi mengancam upaya perdamaian.
Sebelumnya, pertempuran sengit telah dimulai lagi di provinsi Al-Jawf sejak bulan lalu dan memuncak dengan kelompok Houthi yang mengambil alih ibukota Al-Hazem pekan lalu, ketika koalisi yang dipimpin Saudi melanjutkan serangan udara terhadap kota-kota dan desa-desa di kawasan itu.
Pertempuran di Al-Jawf di Yaman utara telah mengungsikan sekitar 70.000 orang, atau 10.000 keluarga, ke provinsi Marib, kata Komite Palang Merah Internasional.
“Minggu lalu saya mengeluarkan panggilan publik untuk membekukan kegiatan militer. Hari ini, saya tegaskan kembali seruan untuk pembekuan segera dan tanpa syarat. Kami tidak bisa menunggu lagi, ”kata Griffiths dilansir Middleeast Monitor, Minggu (08/03).
Jubir Kremlin: Operasi Khusus Bertujuan Cegah Ukraina Gabung NATO
PBB Minta Negara Muslim Kutuk Langkah Taliban Larang Perempuan Kuliah
Utusan PBB Janji Tak Kunjungi Myanmar hingga Diizinkan Bertemu Aung San Suu Kyi
Eskalasi baru-baru ini telah menghancurkan lebih dari tiga bulan ketenangan dalam konflik lima tahun.
Koalisi, yang ikut campur dalam perang pada tahun 2015 untuk mencoba mengembalikan pemerintahan Sanaa yang digulingkan, telah melakukan ribuan serangan udara yang telah menewaskan ribuan warga sipil di rumah sakit, sekolah dan pasar, menuai kritik internasional.
Keyword : Operasi Militer Wilayah Yaman Utusan PBB