Sabtu, 29/02/2020 18:38 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Dua pemain bola voli dari tim Brooklyn College Amerika Serikat menunjukkan solidaritas kepada masyarakat Palestina dengan berlutut lagu kebangsaan Israel diputar sebelum pertandingan di Universitas Yeshiva di New York.
Dilansir Middleeastmonitor, kontroversi dimulai ketika dua pemain bola voli dari Brooklyn College memutuskan untuk berlutut pada lagu kebangsaan Israel, menjelang pertandingan melawan Universitas Yeshiva.
Tindakan simbolis oleh dua atlet, Hunnan Butt dan Omar Rezika, yang telah direkam dalam video, dimaksudkan sebagai protes politik terhadap pendudukan Israel dan kebijakan apartheidnya di Palestina.
Kelompok-kelompok pro-Israel mengutuk tindakan itu sebagai anti-Semit dan beberapa mengklaim bahwa Butt dan Rezika telah menolak untuk berjabat tangan dengan anggota tim lawan, sebuah tuduhan yang oleh para pejabat dari kedua perguruan tinggi telah dianggap palsu.
“Brooklyn College mengutuk keras segala bentuk anti-Semitisme dan kebencian. Dua siswa yang berlutut saat lagu kebangsaan tidak menolak untuk berjabat tangan dengan pemain dari tim lain, ”kata seorang juru bicara Universitas Brooklyn kepada sebuah surat kabar siswa.
Namun, kampus mendukung hak siswa untuk menggunakan kebebasan mereka untuk memprotes dengan cara ini mengatakan bahwa "berlutut mereka dilindungi oleh Amandemen Pertama".
Dalam komentarnya pada makalah mahasiswa setempat, Ari Berman, presiden Universitas Yeshiva mengatakan: “Sangat disayangkan bahwa beberapa anggota tim lawan tidak menghargai lagu kebangsaan Israel. Kami bangga menjadi satu-satunya universitas yang menyanyikan lagu kebangsaan Amerika dan Israel sebelum setiap kompetisi atletik dan acara besar. Tidak ada yang membuat saya lebih bangga menjadi orang Amerika daripada tinggal di negara di mana kebebasan beragama kami, Zionisme kami dan komitmen kami kepada orang-orang kami tidak akan pernah terhambat dan selalu dihargai. "
Keyword : Atlet ASLagu Israel