Selasa, 11/02/2020 08:46 WIB
Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif dan timpalannya dari Swedia Ann Linde membahas kecelakaan pesawat penumpang Ukraina baru-baru ini di Teheran, yang menewaskan semua 176 orang di dalamnya, termasuk 10 orang warga Swedia.
Kedua belah pihak membahas masalah yang berkaitan dengan jatuhnya pesawat Ukraina pada 8 Januari dalam melalui telepon pada Senin (10/2) malam. Kedunya menekankan perlunya kerja sama, bukan justru mempolitisasi insiden itu.
Sebelumnya, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) mendesak agar insiden IRGC yang menjatuhkan pesawat secara tidak sengaja tidak berubah menjadi kontroversi politik di bawah pengaruh beberapa elemen jahat.
Sekretaris SNSC, Ali Shamkhani membuat pernyataan melalui telepon dengan Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov pada Senin (10/2).
Pemimpin Tertinggi Iran Kecam Menlu Usai Rekaman Pernyataan Bocor
Menlu RI akan Terima Kunjungan Menlu Mohammad Javad Zarif
Javad Zarif Desak AS Cabut Sanksi Terlebih Dahulu jika Ingin Bahas Pakta Nuklir
Pertahan udara Iran secara tidak sengaja menembak jatuh Boeing 737-800 Ukraina pada 8 Januari, ketika sedang dalam perjalanan ke ibukota Ukraina dari Teheran.
Semua 176 orang di dalam pesawat yang dioperasikan oleh Ukraina International Airlines tewas dalam insiden itu, yang terjadi beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer AS di negara tetangga Irak.
Sebagian besar penumpang di pesawat itu adalah warga Iran yang kembali ke Kanada untuk bekerja atau belajar setelah menghabiskan liburan musim dingin di Iran.
Insiden itu terjadi ketika pertahanan udara Iran berada pada tingkat siaga tertinggi setelah serangan rudal negara itu terhadap pangkalan-pangkalan AS, sebagai pembalasan atas pembunuhan terhadap komandan senior Iran, Letnan Jenderal Qassem Soleimani. (Press TV)