Hadapi Ancaman AS, Ayatollah Khamenei Minta Pertahanan Iran Diperkuat

Minggu, 09/02/2020 07:01 WIB

Teheran, Jurnas.com - Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menyerukan untuk memperkuat pertahanan negara untuk menghadapi ancaman dan menghindari kemungkinan pecahnya perang.

Ayatollah Khamenei mengatakan, Iran berhasil melumpuhkan musuh-musuhnya, dan mengembangkan alat pertahanan canggih miliknya sendiri sebagai tanggapan atas penggunaan langkah-langkah yang semakin maju dari musuh.

Ia mengatakan, untuk menghalangi perang dan mengakhiri ancaman, negara harus menjadi kuat.

"Kami tidak berusaha untuk mengancam negara mana pun, tetapi untuk membela negara dari ancaman," tegas Ayatollah Khamenei kepada sekelompok komandan dan personel Angkatan Udara Iran di Teheran Sabtu (8/2).

Setiap tahun, pada 8 Februari, komandan dan personel Angkatan Udara Iran bertemu dengan Pemimpin untuk menyatakan kesetiaan perwira Angkatan Udara Iran dengan almarhum pendiri Republik Islam Imam Khomeini pada 8 Februari 1979.

Pertemuan itu dipandang sebagai titik balik yang mengarah pada kemenangan Revolusi Islam tiga hari kemudian, menyegel nasib rezim Pahlavi yang didukung Amerika Serikat (AS) di Iran.

Berbicara kepada personil angkatan udara, Ayatollah Khamenei mengatakan, selama rezim masa lalu, Angkatan Udara adalah salah satu kekuatan terdekat dengan otoritas pusat dan AS.

"Namun, rezim tirani dipukul dari kekuatan ini, yang tidak pernah diharapkan," kata Ayatollah Khamenei.

Ayatollah Khamenei mengatakan, berdasarkan ajaran Alquran, Tuhan menyerang musuh dan membantu orang-orang beriman di tempat-tempat yang tidak pernah mereka harapkan.

Ia menambahkan, jika keyakinan kuat pada janji suci ini terbentuk di masyarakat dan pejabat bertindak dengan cerdik, ancaman akan berubah menjadi peluang dan sanksi dapat berubah menjadi faktor yang dapat menyelamatkan negara dari ketergantungan minyak dan banyak masalah lainnya.

"Sama seperti Angkatan Udara yang sudah berhasil merancang dan membuat jet tempur di atas perombakan dan memperbaiki pesawat dan jet tempurnya meskipun ada sanksi AS. Model ini dapat diterapkan untuk seluruh negara dan, meskipun sanksi menjadi tindakan kriminal, pendekatan semacam itu dapat menciptakan banyak peluang bagi negara," ujar Ayatollah Khamenei

"Orang-orang pintar tertentu di AS telah memahami hal ini dan mengatakan, kita seharusnya tidak membiarkan Iran mengalami ekonomi tanpa minyak. Karena itu, mereka mengatakan, kita harus membiarkan jalan terbuka sehingga ekonomi Iran tidak terlepas dari minyak," sambungnya.

TERKINI
DPR Minta Jepang Ajarkan Smart Farming ke Petani Muda Indonesia MU Belum Rela Berpisah dengan Greenwood Gerindra Tegaskan Tak Punya Masalah dengan PKS Haaland Sebut Peran Pep di Balik Quadtrick Kontra Wolves