Australia Kebut Pengembangan Vaksin Virus Korona

Jum'at, 24/01/2020 10:54 WIB

Sydney, Jurnas.com - Peneliti University of Queensland mengebut pengembangan vaksin untuk menghentikan virus korona, yang telah menyebabkan kematian.

Mereka merupakan satu dari tiga tim di seluruh dunia yang diminta untuk menggunakan teknologi termutakhir, untuk memasarkan vaksin lebih cepat.

Jika tim Queensland dapat meniru apa yang telah mereka lakukan di laboratorium dengan virus lain, termasuk influenza dan ebola, diperkirakan dunia memiliki perisai terhadap virus korona dalam waktu enam bulan.

Sejauh ini virus tersebut telah membunuh 25 orang di China, dan menginfeksi setidaknya 830 lainnya. Virus itu juga menyebar ke sejumlah negara, dan beberapa pasien di Australia dicurigai terjangkit.

Tim University of Queensland yakin mereka akan menemukan vaksin korona, dengan teknologi penjepit molekuler berbasis DNA yang baru saja dipatenkan.

Teknologi ini melibatkan penggunaan urutan DNA dari virus korona intuk menghasilkan protein yang sama dengan yang ada di permukaan virus sebenarnya.

Protein itu akan menjadi inti dari vaksin, yang mampu menghasilkan respons sistem kekebalan yang melindungi manusia.

"Dengan menyuntikkan itu kita bisa mendapatkan respons kekebalan yang optimal pada orang yang memberi perlindungan," jelas Dr Keith Chappell, dari School of Chemistry dan Molecular Biosciences.

Dr Chappell dan rekannya, Profesor Paul Young dan Dr Dan Watterson bertanggung jawab atas teknologi penjepit molekuler, dan tim mereka yang berjumlah 20 orang telah bekerja sepanjang malam sejak mereka mendapat bantuan.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2