Militer AS Tak Boleh Lagi Gunakan TikTok

Kamis, 02/01/2020 18:10 WIB

Washington, Jurnas.com - Tentara Amerika Serikat (AS) dilarang menggunakan jaringan sosial dan platform video musik Tiongkok, TikTok yang tengah ramai dikalangan muda-mudi karena ancaman keamanan.

"Ada Pesan Kesadaran Cyber yang dikirim pada 16 Desember mengidentifikasi TikTok memiliki potensi risiko keamanan yang terkait dengan penggunaannya," kata juru bicara Angkatan Darat AS, Letnan Kolonel Robin L. Ochoa kepada CNN.

"Larangan itu meminta karyawan menjaga informasi pribadi mereka agar tidak sembarangan mengunduh aplikasi yang bisa memata-matai telepon. Selain itu mereka juga diminta menghapus aplikasi TikTok demi menghindari segala paparan informasi pribadi," tambahnya.

"Ini dianggap sebagai ancaman dunia maya. Kami tidak mengizinkannya di telepon pemerintah," sambungnya.

Bulan lalu, Angkatan Laut melarang aplikasi tersebut, yang dimiliki perusahaan teknologi yang berbasis di China, ByteDance, dari perangkat seluler karena memiliki ancaman keamanan siber.

Pada akhir Oktober lalu, Senator Tom Cotton dari Arkansas dan Senator Chuck Schumer dari New York, meminta pejabat intelijen AS untuk menyelidiki apakah TikTok menimbulkan risiko keamanan nasional bagi Amerika Serikat atau tidak.

Anggota parlemen berpendapat bahwa karena ByteDance berbasis di China, TikTok dapat dipaksa untuk mendukung dan bekerja sama dengan pekerjaan intelijen yang dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok.

TikTok menanggapi dengan sebuah pernyataan, dengan mengatakan, "Pusat data kami terletak sepenuhnya di luar China, dan tidak ada data kami yang tunduk pada hukum Tiongkok."

"Lebih jauh, kami memiliki tim teknis khusus yang berfokus pada kepatuhan terhadap kebijakan keamanan siber yang kuat, dan privasi data serta praktik keamanan."

Militer AS menggunakan aplikasi tersebut sebagai alat untuk merekrut dan cara untuk menjangkau kaum muda, tetapi mulai mencegah personel menggunakannya pada pertengahan Desember.

Personil militer diizinkan menggunakan aplikasi pada perangkat pribadi mereka, tetapi Pentagon telah memperingatkan bahwa mereka yang menggunakan aplikasi dalam kehidupan pribadi mereka harus berhati-hati.

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu