Sabtu, 23/11/2019 15:05 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Presiden Ivan Duque mengatakan bahwa Kolombia telah memberlakukan jam malam di semua bagian Bogota atas berlanjutnya protes, Jumat (22/11) waktu setempat.
"Saya meminta walikota Bogota Enrique Penalosa untuk memberlakukan jam malam di seluruh kota mulai dari jam 9 malam," tulis Duque di akun resminya di Twitter dilansir Tass.
Duque mengatakan bahwa dengan cara itu pihak berwenang berharap untuk menjamin keamanan bagi semua penduduk Bogota.
Presiden Kolombia sebelumnya mengatakan bahwa jam malam akan diperkenalkan hanya di tiga bagian ibukota.
Hampir 2.000 Tahanan Kabur dan 20 Tewas akibat Serangan Barak Militer di Sierra Leone
Gelombang Omicron Melunak, Afrika Selatan Cabut Jam Malam
Tekan Angka Covid-19, Mal dan Restoran di Mesir Tutup Lebih Awal
Demonstrasi dimulai di seluruh Kolombia pada hari Kamis. Para pengunjuk rasa turun ke jalan untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka dengan kebijakan sosial dan ekonomi pemerintahan presiden Ivan Duque.
Pihak berwenang memerintahkan untuk menutup semua perbatasan darat dan laut hingga Jumat pagi. Menurut Kementerian Dalam Negeri Kolombia, lebih dari 207.000 orang ambil bagian dalam protes di seluruh negeri.
Di beberapa kota, demonstrasi damai berubah menjadi bentrokan dengan polisi. Pasukan keamanan menggunakan meriam air, gas air mata dan peluru karet.
Pihak berwenang dari beberapa pemukiman memberlakukan jam malam. Pada hari Jumat, menteri pertahanan Kolombia Carlos Holmes Trujillo mengatakan bahwa tiga orang tewas dan 273 lainnya cedera dalam bentrokan dengan polisi.