Sabtu, 02/11/2019 02:10 WIB
Kendari, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ketahanan pangan bermula dari pertanian keluarga (family farming).
Demikian kata Syahrul di Gala Dinner Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 bersama Gubernur Sulawesi Utara, Dubes Negara Sahabat dan Kepala Perwakilan FAO, di Rujab Gubernur Sulawesi Utara, Jumat (1/11).
Syahrul menejelaskan, pertanian keluarga adalah kemampuan keluarga dalam mempersiapkan kebutuhan dasar di bidang pangan dengan memanfaatkan lahan di sekitarnya.
"Dulu di sekitar pekarangan yang ada, ada apotik sehat, sayur sehat, dan itulah yang sekarang ini dunia pun menggalakkannya," ujar mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu.
Saksi Ungkap Acara Ulang Tahun Cucu SYL Dirembes ke Kementan
Hakim Heran BAP Saksi Kasus SYL Bocor ke Pejabat Kementan
KPK Buka Suara Soal BAP Saksi Korupsi SYL Bocor
Di beberapa pertanian keluarga di dunia, kata Syahrul, bahkan sudah ada yang membuat pupuk organik secara masal di sekitar rumah dengan teknologi, dan pengajaran yang kuat.
"Keluarga akhirnya memiliki produksi pupuk yang bisa dijual dalam setiap hari atau bulan dengan jumlah yang cukup untuk mereka jadikan tambahan," kisah Syahrul.
Kelebihan pertanian keluarga adalah bisa dipraktekan bukan hanya di pedesan, tapi juga di kota besar sekalipun. Namun tentu saja dengan bantuan teknologi.
"Kami yakin dengan kemajuan yang ada, bidang pertanian sepanjang manajemennya betul-betul bisa dilakukan dengan baik, maka masalah pertanian ini akan lebih maju, modern dan mandiri bagi masyarakat dan bangsa ini," ujar Syahrul.
Peringatan HPS ke-39 kali ini di Indonesia mengusung tema "Teknologi industri pertanian dan pangan memenuhi indonesia, lumbung pangan dunia di 2045".
Tema ini mengacu tema internasional yaitu "Our Actions are Our Future, Healthy Diets for #ZeroHunger World."
"Saya kira tema ini sejalan arahan Bapak Presiden Jokowi bahwa 267 juta jiwa masyarakat indonesia tidak boleh ada yang kelaparan," tegas Syahrul.