Senin, 07/10/2019 13:10 WIB
Teheran, Jurnas.com - Pejabat dari Kementerian Energi Iran, Mohsen Tarztala mengatakan, Negeri Para Mullah akan meluncurkan pembangkit listrik baru dengan kapasitas lebih dari 3.800 megawatt (MW) hingga musim panas mendatang.
"Berdasarkan rencana yang dirancang, 3.864 MW pembangkit listrik baru akan terhubung ke jaringan listrik nasional negara itu sebelum puncak musim panas mendatang," kata Tarztala, Minggu (6/10).
Pengumuman itu menjukkan, Iran dapat menambahkan sekitar 34 terawatt jam (TWh) listrik untuk produksi saat ini di atas 300 TWh karena pihak berwenang berusaha meningkatkan ekspor ke negara tetangga dan meningkatkan stabilitas jaringan domestik selama musim panas.
Tarztalab tidak merinci jenis pembangkit listrik yang sedang dibangun. Namun, komentarnya yang dirilis agen IRNA menunjukkan bahwa hampir semua dari mereka akan menjadi unit termal berbahan bakar gas.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Ia mengatakan, pangsa gas yang dibakar di pembangkit listrik tenaga panas di Iran telah mencapai 90 persen hingga Maret 2019, meningkat hampir 10 persen dibandingkan periode yang sama tiga tahun lalu.
Pejabat itu mengatakan ada rencana untuk mengubah banyak pembangkit listrik berbahan bakar gas saat ini ke sistem siklus gabungan (satu turbin gas diikuti oleh turbin uap secara berurutan) untuk mencapai target efisiensi produksi 40 persen.
Laporan Kementerian Energi pada bulan Agustus menunjukkan, output listrik di pembangkit listrik tenaga panas, yang merupakan 80 persen dari total pembangkit listrik Iran, melonjak sebesar 8.991 megawatt, atau 78 TWh dalam hal energi, selama enam tahun terakhir.
Total kapasitas tenaga panas Iran sekitar 550 TWh meskipun data pemerintah menunjukkan generasi mencapai rekor tertinggi 287 TWh tahun lalu.
Keyword : Pembangkit ListrikAmerika SerikatIran