Senin, 30/09/2019 20:10 WIB
Teheran, Jurnas.com - Iran menyebut serangan rudal dan pesawat tanpa awak yang menargetkan kilang minyak Arab Saudi pada awal bulan ini, sebagai "tindakan pertahanan yang sah" dari kelompok Houthi yang diketahui berafilisasi dengan Iran.
Serangan pada 14 September lalu itu sudah terang-terangan diklaim oleh militer Houthi. Namun Saudi tetap bersikukuh mengatakan bawah seranga tersebut disponsori oleh Iran.
Iran juga membantah akan bertanggung jawab, dan telah memperingatkan kerajaan bahwa serangan balasan akan menghasilkan perang habis-habisan.
Dikutip dari Press Association pada Senin (30/9), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi, menyebut tuduhan Saudi "tidak berdasar", sembari menambahkan bahwa Iran mendukung Houthi secara "spiritual dan politik".
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Dia menambahkan bahwa "gencatan senjata dan dialog" merupakan satu-satunya solusi yang dapat menyelamatkan muka Saudi.
Juru bicara kabinet Ali Rabiei menambahkan, dunia telah mengabaikan kemungkinan lain bahwa Houthi bisa saja menggunakan senjata Rusia yang disita dari tentara Yaman, atau bahwa mereka telah membelinya di pasar senjata.
Sementara Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dalam acara "60 Menit" pada Minggu lalu menyebut "hanya orang bodoh yang akan menyerang" situs-situs minyak utama Saudi, dan mendesak "tindakan tegas dan tegas untuk menghalangi Iran".
Seperti diketahui, serangan terhadap kilang minyak Saudi telah meningkatkan ketegangan antara Teheran dan Washington.
Keyword : Arab Saudi Iran Kilang minyak