Demonstrasi Anarkis, Haidar: HTI Sakit Hati Dibubarkan Jokowi

Minggu, 29/09/2019 07:57 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Tokoh penggiat anti radikalisme dan rasisme, Haidar Alwi menduga, demonstrasi mahasiswa dan pelajar yang berakhir bentrok ditunggangi oleh kaum radikal seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Saya menduga, HTI (Hizbut-Tahrir Indonesia) masih sakit hati dengan pak Jokowi karena dibubarkan. Jadi dugaan saya, mereka akan melakukan apa saja untuk upaya balas dendam," ujar Haidar dalam sebuah acara di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu malam (29/9/2019).

Kata Haidar, kelompok-kelompok radikal semacam ini ingin membawa pahamnya masuk ke Indonesia setelah hancur dan gagal di negara lain.

"Di Suriah sudah hancur, Afganistan, Mesir, dan negara-negara lain sudah hancur. Maka mereka berusaha keras masuk ke Indonesia dengan memanfaatkan segala cara dan memontum," jelas Haidar.

Haidar tak habis pikir, penyampaian tuntutan oleh mahasiswa awalnya berlansung damai. Namun karena ada yang bermain dan menunggangi, maka tiba-tiba rusuh.

Ia juga menganggap tuntutan yang disampaikan oleh para pelajar pada Rabu kemarin (24/9/2019) tidak jelas. Bahkan aksi itu lebih dekat pada arogansi dan anarkisme.

"Kita tau, demo mahasiswa semula damai, namun tiba-tiba anarkis? Itu perlu dipertanyakan. Enggak mungkin kalau tidak ditunggangi," tegasnya.

Menurutnya, rentetan demonstrasi di Jakarta, di Papua, Sulawesi, termasuk kebakaran hutan di Riau dan Kalimantan, masih dalam satu benang merah.

Haidar pun menduga semuanitu bermuara pada upaya menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober 2019.

"Bukannya saya menuduh jika ada yang `bermain`. Tapi kok bisa aksi terjadi berdekatan. Saya menduga ini ulah kelompok radikalis," tutur Haidar.

Haidar mengimbau kepada para pelajar dan mahasiwa agar tidak terlibat dalam aksi-aksi anarkis seperti saat kemarin.

Menurutnya, demonstrasi di tengah dinamika politik saat ini rentan ditunggani oleh oknum radikalis yang ingin menjatuhkan pemerintahan sah.

TERKINI
DPR Pastikan Pembentukan Panja Korupsi Timah Tak Ganggu Penyidikan Kejagung Anggota DPR: Rencana Kenaikkan PPN 12 Persen Harus Pertimbangkan Ekonomi Global Legislator Minta Pemerintah Pertimbangkan Usul Ombudsman Tunda Seleksi CASN Pidato Hardiknas Terakhir, Nadiem Titip Merdeka Belajar