Minggu, 18/08/2019 17:01 WIB
Sana`a, Jurnas.com - Beberapa jam setelah melakukan operasi skala besar di wilayah Arab Saudi, pemimpin gerakan Houthi Ansarullah, Abdul-Malik al-Houthi mengatakan, serangan itu merupakan pesan kuat kepada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) agar tidak diperalat Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Houthi juga mendesak koalisi Arab Saudi untuk menghentikan serangan yang menghancurkan tetangganya di selatan atau merasakan konsekuensinya.
Para ahli mengatakan, tentara Yaman mampu mencapai target apa pun yang mereka gambarkan dengan negara-negara penyerang.
Kementerian Perminyakan Saudi mengakui serangan drone Sabtu dan menuduh pejuang Ansarullah berusaha mengganggu aliran pasokan minyak internasional.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
Sejak awal perang AranSaudi di Yaman, sebagian besar infrastruktur negara diratakan dengan tanah dan puluhan ribu warga Yaman, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan udara dan serangan lainnya.
Pemimpin Ansarallah mengatakan gerakan itu sudah memasuki fase pencegahan seimbang untuk memaksa Riyadh mengakhiri perang bertahun-tahun di Yaman yang tidak menghasilkan apa-apa selain jejak kematian dan kehancuran.