Senin, 08/07/2019 22:19 WIB
Caracas, Jurnas.com - Pemerintah dan oposisi Venezuela akan bertemu pekan ini di Barbados, Kepulauan Karibia untuk menyelesaikan krisis politik yang sedang berlangsung di negara kaya minyak itu.
"Rakyat Venezuela, sekutu kami, dan negara-negara demokrasi dunia mengakui perlunya proses pemilihan umum yang benar-benar bebas dan transparan yang akan memungkinkan kita untuk menyelesaikan krisis dan membangun masa depan yang produktif," kata Juan Guaido dalam sebuah pernyataan.
Jumat pekan lalu, Presiden Nicholas Maduro menyambut perundingan yang dimediasi Norwegia dan menegaskan kembali dukungannya untuk semua upaya menuju dialog konstruktif.
Pada Januari, Guaido mengklaim bahwa Pemilu 2018 diwarnai kecurangan dan mendeklarasikan dirinya sebagai presiden Venezuela yang sah, suatu langkah yang diakui lebih dari 50 negara termasuk Amerika Serikat (AS).
Pemimpin Venezuela Dukung Presiden Vladimir Putin
Pemerintah Venezuela dan Oposisi Luncurkan Perundingan di Meksiko
Venezuela Minta Bantuan PBB Bersihkan Ranjau Darat Dekat Perbatasan Kolombia
Namun, institusi-institusi serta militer Venezuela menyatakan dukungan ke Maduro, pemimpin terpilih di negara itu.
Setelah legitimasinya ditentang terus-menerus, Guaido dan sekutu-sekutunya akhirnya setuju terlibat dalam inisiatif di Oslo yang pada akhirnya gagal mencapai kesepakatan.
Washington telah mendorong perubahan rezim di Venezuela sejak mendiang presiden Hugo Chavez berkuasa pada 1998 dan kemudian memenangkan 10 pemilu.
Chavez yang lahir dan dibesarkan dalam kemiskinan, dipandang sebagai simbol cita-cita rakyat dan kemerdekaan. Sebelum meninggal dunia pada 2013, Chavez menyatakan dukungan ke Maduro sebagai penggantinya. (Anadolu)