Minggu, 23/06/2019 10:01 WIB
Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa aksi militer terhadap Iran masih sebatas opsi, pasca Teheran menjatuhkan pesawat tak berawak Washington dua hari lalu.
Bahkan menurut Trump, bukan tidak mungkin dua negara yang kini berada di tengah ketegangan tersebut, menjalin hubungan baik bak dua sahabat.
"Kita tidak akan berteman yang Iran (masih) memiliki senjata nuklir," kata Trump kepada awak media sebelum meninggalkan Gedung Putih, pada Minggu (Sabtu waktu setempat).
"Ketika mereka setuju itu (menghapus nuklir), mereka akan menjadi negara kaya, bahagia, dan aku akan menjadi teman baik mereka. Saya harap itu terjadi, tapi mungkin tidak," lanjut dia.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Legislator Minta Pemerintah Wasadai Multidimensi Dampak Perang Israel-Iran
Pada pertengahan pekan ini, pasukan siber militer AS meluncurkan serangan terhadap sistem komputer militer Iran, sebagai tanggapan atas serangan drone militer.
Serangan tersebut, menurut Associated Press, berhasil melumpuhkan sistem komputer Iran, yang bertugas mengendalikan peluncur roket dan misilnya.
Sementara Trump menegaskan bahwa Iran secara sadar menargetkan drone AS. Namun dia mengatakan serangan militer telah dibatalkan, setelah mengetahui sekitar 150 orang Iran akan terbunuh.
"Saya tidak ingin membunuh 150 orang Iran. Saya tidak ingin membunuh 150 orang atau apapun kecuali itu benar-benar diperlukan," tegas Trump.
Keyword : Amerika SerikatIran