Pasukan Yaman Mulai Dekati Wilayah Arab Saudi

Sabtu, 08/06/2019 18:30 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertahanan Yaman, Mohammed Nasser al-Atifi mengatakan, pasukan bersenjata negaranya berhasil maju di dekat kota Najran di selatan Arab Saudi, yang menyebut medan perang memperoleh kemenangan besar atas para agresor.

Berbicara selama kunjungan ke daerah perbatasan Yaman dengan Arab Saudi pada Jumat, Mohammed Nasser al-Atifi mengatakan bahwa Tentara Yaman dan Komite Populer sekutu beberapa kilometer jauhnya dari kota Najran dan bandara.

Nasser menekankan, pejuang Yaman tidak akan pernah meninggalkan membela tanah air mereka karena mereka sangat dekat dengan kemenangan atas agresor Saudi.

Sementara itu, juru bicara Angkatan Darat Yaman Brigadir Jenderal Yahya Sare`e mengatakan bahwa angkatan bersenjata telah menangkap 20 posisi militer milik Riyadh dan tentara bayarannya di Najran sejak akhir pekan.

"Pasukan membanjiri posisi dalam serangan yang dilakukan bersama tiga kapak militer terpisah," katanya dilansir PressTV.

"Lebih dari 200 tentara bayaran Saudi terbunuh atau terluka selama operasi pembalasan, dan banyak lainnya ditangkap bersama dengan sejumlah besar peralatan militer," tambahnya.

Sebuah rekaman baru yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan pasukan Yaman menggunakan rudal anti-tank portabel-man Kornet untuk menargetkan kendaraan lapis baja Saudi di seluruh wilayah Najran.

Pejuang Houthi, Abu Hashem mengatakan, pasukan Yaman baru-baru ini meningkatkan serangan balasan mereka terhadap Saudi.

"Ansarallah menghabiskan sepanjang tahun melawan tentara bayaran di beberapa front, termasuk front di Arab Saudi, dan untuk Idul Fitri, mereka menggandakan upaya mereka untuk mencapai kemajuan baru," katanya.

Pejuang Yaman secara teratur menargetkan posisi di dalam Arab Saudi sebagai pembalasan atas perang Saudi, yang dimulai pada Maret 2015 dalam upaya untuk menginstal kembali rezim yang bersekutu di Riyadh dan menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah.

Pada 14 Mei, sebuah pesawat tak berawak Yaman menargetkan stasiun pompa minyak utama jauh di dalam Arab Saudi, memaksa raksasa minyak mentah negara bagian Aramco untuk sementara waktu menutup pipa.

Ansarullah memperingatkan, serangan itu mengantarkan fase baru serangan balasan berskala besar terhadap sasaran vital di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Sejak perang Saudi dimulai, ada puluhan ribu korban sipil. Jutaan orang Yaman sekarang hidup di bawah garis kemiskinan dan ratusan ribu anak-anak menderita dan mati karena kekurangan gizi.

Agresi militer yang didukung Barat, ditambah dengan blokade laut, juga menghancurkan infrastruktur Yaman dan menyebabkan krisis kemanusiaan besar-besaran.

TERKINI
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek Raih Nominasi Aktor Terbaik di La La Land, Ryan Gosling Akui Sebuah Penyesalan Gigi Hadid Beri Bocoran Double Date dengan Taylor Swift dan Travis Kelce