Iran: Kebijakan AS soal Palestina Tidak akan Pernah Terwujud

Rabu, 05/06/2019 20:49 WIB

Teheran, Jurnas.com - Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei mengatakan kesepakatan yang didesain Amerika Serikat (AS) atas nama Palestina akan gagal dan tidak akan pernah terwujud.

Pernyataan Khamenei itu disampaikan setelah memimpin salat Idul Fitri, di Masjid Imam Khomeini, Rabu (5/6).

Ia menolak kesepakatan Presiden AS, Donald Trump yang belum diungkapkan mengenai konflik Israel-Palestina yang berlangsung beberapa dekade sebagai "pengkhianatan dunia Muslim".

Khamenei juga mengecam pemerintah Bahrain karena setuju untuk menjadi tuan rumah konferensi yang berlangsung selama dua hari itu.

Semua kelompok Palestina bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa negara lain telah memboikot acara tersebut.

"Tujuan dari konferensi ini adalah mewujudkan skema kesalahan, pengkhianatan dan kejahatan Amerika terhadap Palestina, yang mereka (Amerika) sebut `kesepakatan abad ini`," katanya.

"Namun, rencana ini tidak akan terwujud, dan rencana ini tidak akan pernah berhasil, dengan rahmat ilahi," sambungnya.

Khamenei menyebut pendudukan Israel terhadap Palestina sebagai masalah nomor satu dalam agenda dunia Islam. Ia berterima kasih kepada negara yang menentang kesepakatan perdamaian dan pertemuan di Bahrain.

"Pengkhianatan beberapa negara Muslim seperti Arab Saudi dan Bahrain membuat panggung untuk plot jahat seperti itu," kata Khamenei.

"Saya berharap penguasa Bahrain dan Saudi pada akhirnya menyadari betapa sulitnya mereka melangkah dan kerusakan apa yang akan terjadi pada masa depan mereka," sambungnya.

Di tempat lain, Khamenei memberi selamat kepada bangsa Iran yang merayakan Idul Fitri dan kepada orang-orang yang berpartisipasi dalam memperingati Hari Quds Internasional pada Jumat Ramadan terakhir.

TERKINI
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone Dikepung Drone dan Polisi, Pemerintah AS Bungkam Aksi Mahasiswa Pro-Palestina Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California Protes Mahasiswa anti-Perang di AS dan Penggerebekan Polisi Kacaukan Rencana Kelulusan