Ini Tiga Akar Masalah Stunting di Indonesia

Sabtu, 25/05/2019 15:50 WIB

Jakarta, Jurnas.com – Stunting (tubuh pendek) bukan cuma disebabkan oleh faktor asupan makanan. Manajer Riset dan Konsultasi SEAMEO (South East Asian Minister of Education Organization) Regional Center for Food and Nutrition (Recfon) dr. Grace Wangge menjelaskan, terdapat setidaknya tiga akar masalah penyebab stunting di Indonesia.

“Ketiga faktor tersebut ialah kemiskinan, ketahanan gizi dan pangan, serta akses pelayanan,” kata Wangge pada Sabtu (25/5) di Jakarta.

Untuk faktor kemiskinan, lanjut Wangge, selama ini berkontribusi pada penurunan daya beli. Akibatnya, ketersediaan dan pola konsumsi rumah tangga pun menjadi lebih rendah.

Demikian pula dengan faktor ketahanan gizi dan pangan, yang berhubungan dengan pola asuh pemberian ASI atau MP-ASI, pola asuh psikososial, penyediaan MP-ASI, serta kebersihan dan sanitasi.

“Faktor-faktor ini yang kemudian menyebabkan dua penyebab langsung, yakni konsumsi makanan dan status infeksi,” papar Wangge.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, sehingga ukuran tubuh anak lebih pendek dari teman seusianya.

Umumnya, kata Wangge, stunting terjadi sejak bayi dalam kandungan, namun baru akan terlihat saat anak memasuki usia dua tahun.

“Stunting ini dianggap penting, karena bisa memprediksi kematian dan kemampuan anak di masa depan. Selain itu anak stunting di masa depan punya risiko diabetes,” terang dia.

Berbeda dari Wangge, peneliti utama SEAMEO Recfon Umi Fahmida menyebut secara garis besar stunting disebabkan oleh empat faktor, yakni faktor masyarakat dan sosial, faktor lingkungan, faktor rumah tangga dan keluarga, serta faktor MP-ASI dan infeksi.

Untuk faktor lingkungan, misalnya, pembelian air minum yang murah dan diasumsikan tidak layak, berhubungan dengan peningkatan stunting. Begitu pula jika anak terlahir dari keluarga perokok, yang disebut meningkatkan risiko stunting.

“Ayah perokok sedikit berkaitan dengan stunting pada satu penelitian,” tandas dia.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung