Saudi Pastikan Tidak Ada Kekurangan Minyak

Sabtu, 18/05/2019 12:14 WIB

Jeddah, Jurnas.com - Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih memastikan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), akan menjaga kebutuhan pasar terhadap minyak.

Karena itu dia menjamin tidak akan ada kekurangan minyak, apalagi persediaan Amerika Serikat (AS) masih kuat.

Berbicara di tengah pertemuan produsen OPEC dan non-OPEC di Jeddah, Arab Saudi, Falih menegaskan bahwa negaranya tidak akan memutuskan produksi sampai akhir Juni, ketika kelompok tersebut dijadwalkan bertemu kembali.

OPEC, Rusia dan produsen non-OPEC lainnya telah sepakat untuk mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) mulai 1 Januari selama enam bulan, kesepakatan yang dirancang untuk menghentikan penumpukan persediaan dan pelemahan harga.

"Kami akan fleksibel. Kami akan melakukan hal yang benar seperti yang selalu kami lakukan," ujar Falih dikutip dari Reuters.

Falih mengatakan OPEC dipandu oleh dua prinsip utama, "Satu untuk menjaga pasar ke arah penyeimbangan dan inventaris kembali ke tingkat normal. Dan dua untuk menjadi responsif terhadap kebutuhan pasar. Kami akan mencapai keseimbangan yang tepat, saya yakin."

Bagian yang disepakati OPEC tentang pemotongan adalah 800.000 barel per hari, tetapi pengurangan aktualnya jauh lebih besar karena kerugian produksi di Iran dan Venezuela. Keduanya di bawah sanksi AS dan dibebaskan dari pengurangan sukarela di bawah kesepakatan yang dipimpin OPEC.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah meminta OPEC dan pemimpin de facto kelompok itu, Arab Saudi, untuk menurunkan harga minyak. Namun, Riyadh enggan untuk meningkatkan pasokan dengan cepat yang berisiko pada jatuhnya harga.

TERKINI
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek Raih Nominasi Aktor Terbaik di La La Land, Ryan Gosling Akui Sebuah Penyesalan Gigi Hadid Beri Bocoran Double Date dengan Taylor Swift dan Travis Kelce