UTBK bagi Peserta Tunanetra Pakai "Screen Reader"

Jum'at, 03/05/2019 20:40 WIB

Jakarta, Jurnas.com – Mulai tahun ini, pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) bagi penyandang tunanetra akan menggunakan metode screen reader. Melalui perangkat lunak tersebut, peserta UTBK tunanetra akan dapat membaca soal di layar komputer.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Prof. Ravik Karsidi mengatakan, sebelumnya calon mahasiswa tunanetra harus didampingi oleh dua orang pengawas saat melaksanakan ujian. Satu orang pengawas bertindak membacakan soal, dan satu orang lainnya menuliskan jawaban.

“Kalau siswanya belum bisa teknologi, kami akan siapkan pendamping. Tapi kami pastikan semuanya sudah bisa menggunakan screen reader, karena sebelumnya sudah melakukan uji coba beberapa kali,” ujar Ravik dalam konferensi pers di kantor Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Jakarta pada Jumat (3/5).

Sementara Menristekdikti Mohamad Nasir menerangkan, isi materi UTBK bagi peserta tunanetra sama dengan UTBK pada umumnya, baik dari segi waktu maupun tingkat kesulitan.

Hanya saja untuk jumlah soal, UTBK bagi peserta tunanetra jumlahnya lebih sedikit, yakni 40 butir tes potensi skolastik, 30 butir sains teknologi (saintek), dan 60 butir soal sosial humaniora (soshum).

“(Selain itu) teks bacaan tidak lebih dari tiga paragraf atau kurang dari 300 kata; menghindari kata-kata visual; dan dioperasikan keyboard tanpa mouse,” jelas Menristekdikti.

Menilik data pendaftar di LTMPT hingga hari ini, terdapat 70 mahasiswa tunanetra dari Jawa dan luar Jawa yang mendaftarkan diri dalam UTBK 2019.

Mereka mendaftarkan diri di sejumlah universitas, antara lain Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Riau (Unri), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Indonesia (UI), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Airlangga.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara