Iran Buka Pemeran Buku Internasional yang Bertajuk "Membaca adalah Kemampuan"

Rabu, 24/04/2019 08:50 WIB

Teheran, Jurnas.com - -decoration:none;color:red;">Pameran Buku Internasional Teheran ke-32 secara resmi diresmikan dengan slogan "Membaca adalah Kemampuan" di Musala Imam Khomeini pada Selasa (23/4).

Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam -decoration:none;color:red;">Iran, Abbas Salehi dan mitranya dari Tiongkok, Luo Shugang, menghadiri upacara pembukaan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Salehi mengatakan, terlepas dari sanksi Amerika Serikat (AS) dan hambatan yang dihadapi negara itu, -decoration:none;color:red;">Iran berusaha terhubung ke dunia melalui buku-buku dan diplomasi budaya.

Ia menyebut buku-buku merupakan utusan -decoration:none;color:red;">Iran untuk dunia. "Dunia mengenal -decoration:none;color:red;">Iran melalui Shahnameh, Masnavi-ye Manavi, Bustan dan Gulistan, dan Canon Avicenna," katanya.

"Ada orang-orang di dunia, yang berencana mengisolasi bangsa -decoration:none;color:red;">Iran yang beradab besar di arena internasional, tetapi buku-buku dan ikatan budaya yang dibangun -decoration:none;color:red;">Iran akan menggagalkan rencana tersebut," katanya.

Dalam pidatonya, direktur -decoration:none;color:red;">Pameran Buku Internasional Teheran ke-32 Mohsen Javadi, yang juga wakil menteri kebudayaan untuk urusan budaya, mengatakan, -decoration:none;color:red;">Iran berusaha mempererat ikatan persahabatan dengan negara-negara lain dengan mempromosikan masalah membaca dan budaya.

-decoration:none;color:red;">China adalah tamu istimewa -decoration:none;color:red;">Pameran Buku Internasional Teheran tahun ini. Negara ini menghadiri acara tersebut dengan delegasi yang terdiri dari sekitar 200 tokoh dan pejabat kebudayaan Tiongkok serta sekitar 100 penerbit, penulis, penerjemah, dan ilustrator.

Pameran buku akan dibuka untuk umum hingga 4 Mei.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara