Selasa, 23/04/2019 21:37 WIB
Brussels, Jurnas.com – Uni Eropa mengkritik keputusan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada negara-negara yang membeli minyak Iran, memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat merusak upaya internasional untuk menghentikan Iran mengembangkan senjata nuklir.
Dikutip dari Associated Press, juru bicara Komisi Eropa Maja Kocijancic menyatakan "penyesalan" pada Selasa (23/4) atas keputusan AS tersebut, dan bahwa hal itu "berisiko lebih jauh merusak" perjanjian nuklir Iran.
Sementara Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh menyebut Amerika Serikat telah melakukan kesalahan besar, karena mempolitisasi minyak dan menggunakannya sebagai senjata.
“Amerika telah membuat kesalahan besar dengan mempolitisasi minyak dan menggunakannya sebagai senjata di pasar yang rapuh,” tegas Zanganeh.
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
Dukung Persenjataan Ukraina, Uni Eropa akan Alihkan Keuntungan dari Aset Rusia
Rusia Makin Maju, Eropa Bantu Pasok Kebutuhan Militer Ukraina
Sebab hanya sehari setelah AS mengumumkan rencana penyetopan keringanan sanksi untuk impor minyak Iran, harga minyak mencapai level tertinggi sejak November pada Selasa (22/4). Upaya AS menekan importir minyak Iran, menyebabkan pasokan global semakin ketat.
Seperti diketahui, AS pada Senin menuntut agar pembeli minyak Iran menghentikan pembelian pada 1 Mei atau terancam menghadapi sanksi, mengakhiri enam bulan keringanan yang memungkinkan delapan pembeli terbesar Iran, kebanyakan dari mereka di Asia, untuk terus mengimpor volume terbatas.