Kamis, 18/04/2019 20:30 WIB
Jakarta, Jurnas.com – Pemerintah mendorong pelaksanaan simulasi kebencanaan serentak di seluruh perguruan tinggi di Indonesia, pada 26 April mendatang.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Ismunandar mengatakan, kegiatan tahunan ini dilakukan di antara pukul 10.00-12.00, dan disesuaikan dengan kerentanan bencana di wilayah masing-masing.
“Kami berharap kampus pada tanggal 26 nanti melakukan kegiatan drill (simulasi) yang sesuai dengan kerentanan di wilayah perguruan tinggi itu berada. Minimal coba cara evakuasinya, di mana titik kumpulnya, dan bagaimana pelaksanaannya,” kata Ismunandar kepada awak media pada Kamis (18/4) di Jakarta.
Dirjen Belmawa menyebut kegiatan ini merupakan intruksi lanjutan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada perguruan tinggi, sekolah, maupun pesantren, agar peserta didik tetap waspada terhadap kemungkinan bencana.
Ini Tiga Opsi Perguruan Tinggi Vokasi Jadi Kampus Hijau
BK DPR Ajak Perguruan Tinggi Berkolaborasi Guna Mencerdaskan Bangsa dan Negara
Himpunan Alumni Beri 18 Kuota Masuk IPB Gratis, Minat?
Adapun untuk materi kebencanaan, disesuaikan dengan kerentanan. Misalnya, daerah yang rentan banjir, diimbau melakukan simulasi bencana banjir. Begitu pula perguruan tinggi lainnya.
“Kalau yang rawan banjir bagaimana kalau banjir kita harus evakuasinya ke mana. Minimal sirine dicoba, titik kumpul di mana,” jelas dia.
“Sedangkan untuk simulasi kebakaran, gunakan saja peralatan pemadam kebakaran yang mau kadaluarsa. Dari pada dibuang, gunakan saja untuk mematikan kebakaran kecil misalnya,” imbuh Ismunandar.
Keyword : Simulasi Bencana Perguruan Tinggi Dirjen Belmawa