Sabtu, 06/04/2019 19:21 WIB
Washington, Jurnas.com – Kelompok kebebasan pers mendesak Amerika Serikat (AS), Inggris dan Prancis merilis hasil pengadilan Arab Saudi soal pelaku pembunuhan kolumnis Jamal Khashoggi.
Seperti diketahui, Riyadh mengundang perwakilan dari tiga negara untuk mengikuti proses peradilan yang tertutup bagi pengamat luar.
Paris, London dan Washington harus memastikan bahwa kehadiran mereka tidak dimanfaatkan oleh para pejabat Saudi untuk "memberikan perlindungan atas apa yang bisa menjadi pengadilan palsu," ujar Amnesty International dan lembaga lainnya dalam surat terbuka, Sabtu (6/4).
Jurnalis Washington Post yang sangat kritis terhadap Arab Saudi tewas dibunuh dan dimutali tak lama setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul untuk mengurus berkas perceraiannya untuk menikah lagi pada Oktober lalu.
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Mulanya Arab Saudi membantah bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis yang mengerikan itu, namun kemudian mengakui bahwa dia dibunuh oleh tim operasi Saudi.
Narasi itu, bagaimanapun, gagal mempengaruhi kritik yang menyatakan pembunuhan Khashoggi tak mungkin dilakukan tanpa persetujuan eksplisit dari Pangeran Mahkota Mohammad bin Salman, penguasa de facto Kerajaan, dan menyarankan Riyadh untuk bertanggung jawab.
Persidangan tertutup itu "juga akan beresiko memungkinkan otoritas di Riyadh untuk menemukan pelaku tanpa proses hukum, sementara menghapus kemungkinan keterlibatan tingkat tertinggi pemerintah Saudi," tulis kelompok itu kepada diplomat tinggi Prancis, Inggris dan Amerika.
Kelompok lain yang mengajukan pengungkapan itu termasuk ARTICLE 19, Committee to Protect Journalists, Human Rights First, Human Rights Watch, PEN America, dan Reporters Without Borders. (Anadolu)