Kamis, 28/03/2019 05:42 WIB
Ankara, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Turki mengecam "beberapa negara Arab" yang bungkaman atas langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.
Berbicara pada rapat umum pemilihan umum di provinsi Antalya selatan, Mevlut Cavusoglu mengatakan bahkan Uni Eropa bereaksi tetapi "beberapa negara Arab" tidak berani menyerukan suara mereka karena takut dengan AS dan Israel.
"Saya tidak mengatakan semua negara-negara Arab. Saya tidak bermaksud Yordania dan Qatar," kata Cavusoglu, Rabu (27/3).
"Maksud saya negara-negara yang tunduk pada AS dan tidak berani menyerukan suara mereka atas pendudukan Israel di Yerusalem," sambungnya.
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Pertamina Tidak Bergantung dengan BBM dari Timur Tengah
Israel Putuskan akan Membalas, Militer Iran Menyatakan Siap Hadapi Setiap Serangan
Pada Senin, Trump menandatangani proklamasi presiden yang secara resmi mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Israel. Meski begitu, PBB mengatakan Dataran Tinggi Golan masih akan dianggap sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional.
srael menduduki Dataran Tinggi Golan dari Suriah selama Perang Arab-Israel 1967. Israel terus menduduki sekitar dua pertiga wilayah Dataran Tinggi Golan yang lebih luas sebagai akibat langsung dari konflik.
Pada tahun 1981, Israel secara resmi mencaplok wilayah itu dalam suatu tindakan yang ditolak dengan suara bulat pada saat itu oleh Dewan Keamanan PBB. (Anadolu)