Presiden Mesir Sisi Minta Eropa Tak Ceramahi Dunia Arab

Selasa, 26/02/2019 08:15 WIB

Kairo, Jurnas.com - Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi telah membela catatan hak asasi manusia (HAM) negaranya yang banyak dikritik. Ia mengatakan kepada negara-negara Eropa untuk tidak menceramahi dunia Arab.

"Anda tidak akan mengajari kami tentang kemanusiaan," kata Sisi pada konferensi pers setelah pertemuan puncak Uni Eropa-Arab, Senin (25/2) waktu setempat.

Ia mengatakan kepada wartawan di resor Laut Merah di Sharm el-Sheikh bahwa "orang Eropa memiliki etika dan nilai-nilai peraturan Anda. Kami menghormati Anda. Anda harus menghormati kami".

Sisi mengatakan Eropa makmur sementara banyak negara Arab berjuang hanya untuk mencegah konflik. Atas pernyataan itu, Ia disambut media lokal setelah sambutannya.

Para pemimpin Uni Eropa menghindari mengkritik Mesir di depan umum bahkan di tengah tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap perbedaan pendapat dan lonjakan eksekusi baru-baru ini.

Sisi menolak seruan untuk menghapuskan atau setidaknya untuk sementara menangguhkan hukuman mati di Mesir. Ia mengatakan praktik itu sudah "sejalan dengan hukum dan budaya di kawasan itu".

"Saya telah mendengarkan debat hebat dari teman-teman Eropa kami," kata Sisi.

"Prioritas Eropa adalah untuk mencapai dan menjaga kemakmuran, tetapi prioritas kami adalah untuk melindungi negara kami dan mencegahnya runtuh, seperti yang terjadi pada beberapa tetangga kami di kawasan ini," sambungnya.

Sekedara diketahui, KTT UE-Arab League dibuka pada Minggu (24/2) dan dihadiri pejabat Eropa menyoroti eksekusi sembilan orang baru-baru ini di Mesir sehubungan dengan pembunuhan 2015 atas penuntut utama Mesir Hisham Barakat.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu, tetapi pihak berwenang menunjuk jari pada anggota Ikhwanul Muslimin terlarang yang digulingkan Presiden Mohamed Morsi.

Sejak Morsi digulingkan panglima militer Sisi pada tahun 2013, Mesir telah menindak para Islamis yang mendukung pemimpin pertama yang dipilih secara demokratis di negara itu. (Al Jazeera)

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2