Jum'at, 15/02/2019 14:01 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker pada anak.
Hal ini bertujuan agar tidak ada lagi penderitaan dan kehilangan yang dirasakan si anak dan keluarganya karena kanker.
"Kenali kanker pada anak, segera periksakan ke dokter jika ada gelaja mencurigakan pada anak, jangan biarkan anak menderita lama karena kesakitan yang disebabkan kanker,” kata Pendiri sekaligus Ketua YOAI Rahmi Adi Putra Tahir pada Jumat (15/2), dalam peringatan Hari Kanker Anak Internasional, yang jatuh setiap 15 Februari.
Rahmi mengatakan, target utama peringatan hari kanker tahun ini ialah menjadikan kanker anak sebagai prioritas kesehatan anak nasional dan global, sesuai dengan target utama WHO terkait kanker anak.
Pengidap Kanker Anak asal Ukraina Tiba di Inggris
Awas, Informasi Kanker Anak di Medsos Bahayakan Pasien
Kamping Seru CBC Angkat Motivasi Survivor Kanker Anak
Diharapkan, tambah Rahmi, masyarakat dapat menghilangkan semua rasa sakit dan penderitaan anak-anak melawan kanker.
Dan setidaknya target 60% kelangsungan hidup untuk semua anak yang didiagnosis kanker di seluruh dunia pada tahun 2030 dapat terwujud.
"Sebab, jika ini berhasil, diperkirakan akan menyelamatkan satu juta nyawa anak selama dekade berikutnya," terang dia.
Secara global Kampanye Hari Kanker Anak Internasional 2019 berfokus pada “No More Pain” dan “No More Loss”.
Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah, penyedia layanan kesehatan, industri, kelompok dukungan orang tua dan masyarakat pada umumnya harus memastikan hak untuk diagnosis dini dan tepat; hak untuk mengakses obat-obatan esensial yang menyelamatkan jiwa; hak untuk perawatan medis yang tepat dan berkualitas, hak untuk perawatan tanpa rasa sakit dan penderitaan hingga hak anak untuk kematian tanpa rasa sakit jika seluruh upaya penyembuhan secara medis tidak tercapai.
Keyword : Kanker Anak