Negara Uni Eropa Akui Kepemimpinan Oposisi Venezuela

Selasa, 05/02/2019 11:42 WIB

Caracas, Jurnas.com - Beberapa negara kunci Uni Eropa telah mengakui pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido sebagai presiden sementara negara Venezuela.

Langkah terkoordinasi yang dilakukan Prancis, Spanyol, Jerman, Inggris, Portugal, Swedia, Denmark, Austria dan Belanda pada Senin datang sehari setelah berakhirnya ultimatum delapan hari bagi Presiden Nicolas Maduro untuk mengadakan pemilihan baru.

Latvia dan Lithuania juga berbaris di belakang Guaido, presiden sementara yang dideklarasikan sendiri yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan banyak negara Amerika Selatan.

Negara-negara Eropa mendesak Guaido untuk mengadakan pemilihan yang bebas dan adil sesegera mungkin. Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan dalam kunjungannya ke Jepang pada Senin bahwa Guaido adalah presiden sementara yang sah.

Lewat akun Twitter, Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyatakan, Venezuela memiliki hak untuk mengekspresikan diri secara bebas dan demokratis, dan mengatakan Prancis mengakui Guaido sebagai presiden bertindak untuk melaksanakan proses pemilihan.

Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom, mengatakan, pemilihan presiden yang membawa Maduro berkuasa tahun lalu tidak bebas atau tidak adil.

"Sekarang sudah saatnya mengadakan pemilihan yang baru, bebas dan adil sebagai gantinya," kata Wallstrom kepada penyiar Swedia, SVT.

Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt, mengatakan rakyat Venezuela sudah cukup menderita. "Penindasan rezim Maduro yang tidak sah dan kleptokratis harus diakhiri," katanya.

Sementara itu, Italia  memveto pengakuan Uni Eropa atas pimpinan oposisi Venezuela Juan Guaido yang mendeklarasikan diri sebagai pemimpin negara tersebut.

"Kami bekerja untuk kembalinya demokrasi penuh di Venezuela: Hak Asasi Manusia (HAM), pemilihan umum dan tidak ada lagi tahanan politik," kata Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, dilansir dari Reuters.

Ia mengatakan, Spanyol, yang memiliki komunitas besar di Venezuela, juga sedang mengerjakan program bantuan kemanusiaan untuk Venezuela, yang kekurangan kebutuhan pokok yang memprihatinkan.

Selain Italia, Rusia juga menanggapi keputusan Uni Eropa.  Juru Bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menuduh kelompok itu ikut campur dalam urusan dalam negeri Venezuela.

"Upaya untuk melegitimasi kekuasaan yang direbut merupakan campur tangan dalam urusan dalam negeri Venezuela," kata Peskov kepada wartawan.

Campur tangan semacam itu, lanjutnya, tidak dapat memfasilitasi penyelesaian krisis secara damai, efektif dan abadi yang sedang dialami Venezuela.

Rusia dan China, yang telah menanamkan investasi dan pinjaman miliaran dolar ke Venezuela, mendukung Maduro dalam perpanjangan pergulatan geopolitik mereka dengan AS. (Al Jazeera)

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2