Minggu, 03/02/2019 17:01 WIB
Canberra, Jurnas.com – Seorang pria yang berteriak memiliki bom dan mengancam seorang penumpang perempuan dengan pisau, memaksa pihak Bandara Internasional Brisbane, Australia melakukan upaya evakuasi selama lebih dari dua jam.
Dikutip dari Associated Press pada Minggu (3/2), polisi mengakhiri kebuntuan tersebut dengan menembak pria 50 tahun itu senapan kacang yang tidak mematikan, lalu menangkapnya.
Menurut laporan, pelaku tidak mengalami cedera. Dan polisi Australia mengatakan keadaan darurat itu tidak terkait dengan terorisme.
Sebelum penumpang di bandara tersibuk nomor tiga se-Australia tersebut panik, setelah pelaku menarik pisau ke leher seorang penumpang perempuan. Dia mengatakan ada bom di atas meja.
Tundukkan Australia, Indonesia Buka Peluang ke 8 Besar AFC U-23
Supermodel Australia Berusia 59 Tahun Elle MacPherson Kembali Melenggang di Catwalk
Istri Julian Assange Khawatir Hidup Suaminya Terancam Setiap Hari Jika Diekstradisi
“Itu adalah jeritan kecil, dan dia hanya melintas di halaman depan,” ungkap seorang pria yang tidak diidentifikasi kepada televisi Nine Network.
Seorang pria lain, yang juga tidak diidentifikasi, mengatakan kepada Nine, "Dia memiliki satu pisau untuk memulai, kemudian ketika dia berputar kembali dia mengeluarkan pisau kedua.”
“Itu adalah benda-benda besar seperti pisau. Tidak ada pisau kecil normal, pisaunya besar,” imbuhnya.
Berdasarkan keterangan saksi, bahasa yang terlontar dari mulut pelaku ialah bahasa Arab. Tak lama kemudian, perwira polisi berbahasa Arab yang ada di lokasi bernegosiasi dengan pelaku, kata Komisaris Polisi Ian Stewart.
“Pria itu telah melakukan upaya yang luar biasa untuk menciptakan persepsi risiko, ancaman dan ketakutan,” ujar Stewart.
Keyword : Bandara Brisbane Australia Pria Arab