Sabtu, 26/01/2019 08:10 WIB
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan korban tewas akibat banjir, longsor dan puting beliung yang merendam 106 desa di 13 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan bertambah menjadi 59 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan selain itu 25 orang masih hilang, 47 orang terluka dan 3.481 orang mengungsi.
"79 rumah rusak, 4.857 rumah dan 11.876 hektar sawah terendam. Banjir itu terjadi di Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap, Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/01).
Sutopo menambahkan, banjir juga merusak 10 jembatan, jalan, dua pasar dan 22 sekolah. Di Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa, ujar Sutopo, longsor terjadi saat hujan lebat.
Tingkatkan Kewaspadaan Masyarakat dalam Hadapi Potensi Bencana
Pemerintah Libya Diduga Tilep Dana Pemeliharaan Bendungan
Derita Korban Banjir Libya: Krisis Air hingga Ancaman Ranjau Darat
"Material longsor menutupi separuh dusun dan menimbun belasan rumah. Material ituberasal dari Bukit Pattiroang yang berlokasi di belakang perkampungan," tuturnya.
“Saat kejadian sisi bukit tiba-tiba runtuh disertai gemuruh tanpa ada tanda-tanda sebelumnya,” tambahnya.
Saat ini, lanjut Sutopo, banjir di beberapa wilayah sudah surut, namun tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan pencarian korban.
BNPB, imbuh Sutopo, telah mengucurkan Rp1,15 miliar dana bantuan siap pakai untuk penanganan darurat dan logistik senilai Rp828,9 juta.
"Penanganan darurat masih terus dilakukan," tuturnya.
Keyword : Banjir Sulsel Bencana Alam Korban Jiwa