China akan Berantas Gerakan Sosial

Jum'at, 18/01/2019 14:08 WIB

Bejing - Polisi China waspadai "revolusi warna" atau pemberontakan rakyat, dan memperlakukan pertahanan sistem politik China sebagai pusat pekerjaan mereka.

Pejabat tinggi penegak hukum negara itu mengatakan, Partai Komunis China sudah lama menugaskan kepolisian negara memberantas segala bentuk gerakan sosial atau politik akar rumput.

Upaya itu diperketat di bawah Presiden China, Xi Jinping, yang telah memperingatkan bahwa China perlu berbuat lebih banyak untuk menahan pengaruh "Barat" yang mungkin merusak kekuasaan partai.

"Polisi China harus melawan revolusi warna dan berjuang melindungi keamanan politik China," kata  Menteri Keamanan Publik China, Zhao Kezhi, menurut sebuah posting di situs web kementerian, dilansir dari Reuters.

"(Kita) harus dengan tegas membela keamanan nasional kita, dengan rezim dan keamanan sistem pada intinya, dan dengan kuat mempertahankan kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok dan sistem Sosialis bangsa kita," katanya.

Kezhi juga mengatakan, Polisi juga harus menyerang balik segala jenis infiltrasi dan kegiatan subversif dari pasukan asing yang bermusuhan.

Istilah "revolusi warna" mengacu pada pemberontakan rakyat yang dialami oleh negara-negara bekas Soviet, seperti Ukraina, yang sering kali menyapu para penguasa lama.

Para pejabat Tiongkok sebelumnya menyebut pemberontakan semacam itu sebagai peringatan kepada rakyat mereka sendiri tentang masalah yang mungkin terjadi akibat penggulingan pemerintah lama.

Anggaran keamanan dalam negeri Tiongkok belum dirinci pemerintah dalam laporan kerja tahunannya sejak 2014, setelah angka tersebut melampaui anggaran militer tiga tahun berturut-turut.

Perkiraan analis menunjukkan pengeluaran terus melambung, dengan konstruksi tiga kali lipat terkait keamanan pada 2017 di wilayah paling barat Xinjiang, di mana ratusan ribu orang dari etnis minoritas Muslim ditahan di kamp-kamp sebagai bagian dari upaya "deradikalisasi".

Dokumen pengadaan pemerintah menunjukkan bahwa polisi China juga  meningkatkan pengeluaran di seluruh Tiongkok karena mereka menerapkan perangkat teknologi tinggi baru, seperti pemindai telepon, untuk membantu pengawasan.

TERKINI
Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh Milla Jovovich Ungkap Dirinya Pernah Jadi Baby Sitter Anak-anak Bruce Willis dan Demi Moore Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih