Kamis, 17/01/2019 23:14 WIB
Jakarta – Direktur Pembelajaran Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Dr. Paristiyanti Nurwardani menyebut pelaksanaan kuliah kerja mahasiswa (KKN) didesain untuk melatih jiwa kepemimpinan bagi mahasiswa.
Hal itu disampaikan saat melepas 952 mahasiswa Universitas Budi Luhur yang akan melakukan KKN di 95 lokasi, yang terdiri dari enam provinsi, antara lain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Pada prinsipnya bila bicara soal KKN, kami sedang mendesain mahasiswa untuk menjadi pemimpin dengan kompetensi,” ujar Paristiyanti kepada awak media pada Kamis (17/1) di Universitas Budi Luhur Jakarta.
Adapun dua kompetensi utama yang dimaksud ialah hard skill, yang diekspresikan melalui transkrip. Kemudian kedua, ialah soft skill dengan cara melakukan komunikasi antar teman berbeda jurusan, maupun masyarakat yang ada di lokasi KKN.
Polimedia Fasilitasi Pengabdian Masyarakat Lewat Senpedia
Gus Halim: Agar Terus Dibutuhkan, Pendamping Desa Harus Berpengetahuan Luas dan Serbaguna
Kepala BKKBN Hadiri Kegiatan Pengabdian Masyarakat Serentak di 30 Provinsi
“Juga harus mampu melakukan kolaborasi dengan teman dan dosen pembimbing lapangan atau DPL,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Paristiyanti juga menekankan masalah berpikir kritis (critical thinking). Menurut dia, mahasiswa perlu peka terhadap kondisi sosial, peduli pada permasalahan masyarakat, dan mengidentifikasi masalah untuk dicari solusinya bersama-sama.
“Tidak kalah penting soft skill lainnya yakni bertakwa dan berakhlak mulia,” terangnya.
Tahun lalu Kemristekdikti telah memberikan hibah untuk program KKN Tematik Citarum Harum kepada Universitas Budi Luhur. Sementara tahun ini Direktorat Belmawa kembali meluncurkan hibah serupa, guna mempercepat pembersihan Sungai Citarum, sebagaimana program Presiden Joko Widodo.
Keyword : KKN Citarum Ditjen Belmawa Pengabdian Masyarakat