Indonesia-Malaysia Perkuat Islam Moderat di Sektor Pendidikan

Jum'at, 11/01/2019 14:24 WIB

Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dan Menteri Pendidikan Malaysia Maszlee Malik sepakat memperkuat Islam moderat. Hal ini bertujuan mencegah berkembangnya paham radikal di sektor pendidikan.

“Nanti ada program bersama untuk mempromosikan Islam moderat, dan bila Islam moderat menjadi naratif kami, dengan sendirinya Islam radikal tidak mendapat tempat,” ujar Maszlee usai kedua menteri bertemu di Kantor Kemdikbud Jakarta, pada Jumat (11/1).

Maszlee mengaku sudah mengamati perkembangan radikalisme di Asia Tenggara sejak 2014 hingga 2018, sewaktu sebelum ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan Malaysia.

Dia mendapati bahwa gerakan tersebut muncul karena berbagai dorongan, antara lain ekonomi, politik, dan kurangnya dominasi Islam moderat, terutama di media sosial.

“Namun kami bersyukur di Malaysia kami punya pendekatan wasathiyah dan Indonesia memiliki Islam Berkemajuan dan Islam Nusantara,” tuturnya.

“Sekarang ini bukan hanya wasathiyah namun juga insaniyyah. Pendidikan harusnya mengembalikan kita kepada kemanusiaan,” imbuhnya.

Sementara Mendikbud menyebut upaya membumikan Islam moderat sangat dimungkinkan lewat kurikulum. Adapun saat ini, lanjut Muhadjir, pelajaran agama sudah ditekankan lewat kegiatan ekstrakurikuler.

“Sama seperti di Malaysia, di sana juga ada kegiatan ekstra sangat pesat di sekolah sore. Kalau di sini ada diniyah,” tandasnya.

TERKINI
Bahasa Pergaulan Tentukan Keberlangsungan Bahasa Daerah KPK Sita Kantor NasDem di Labuhanbatu Sumut Geledah Kantor Setjen DPR, KPK Amankan Bukti Transaksi Keuangan Anggota DPR: Pencabutan Status Bandara Internasional Perlu Dikaji Ulang