Minggu, 06/01/2019 09:10 WIB
Kairo - Presiden Abdel Fattah el-Sisi membeberkan kepada penyiar Amerika Serikat (AS), Mesir dan Israel bekerja sama melawan kelompok-kelompok bersenjata di Semenanjung Sinai. Wawancara itu menuai kecaman, dan diminta agar tidak dipublikasikan.
CBS, yang akan mengudarakan wawancara penuh pada Minggu di acaranya, 60 Minutes, mengatakan telah menolak permintaan pemerintah Mesir untuk tidak menunjukkan hasil wawancaranya itu.
Lokasi Protes pro-Palestina di UCLA Diserbu dan Dibubarkan Polisi
Sederet Fakta Tentang Mahasiswa UCLA yang Ditangkap Polisi saat Memprotes Israel
Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah
Dilansir dari Al Jazeera, wilayah itu digunakan pasukan keamanan Mesir selama bertahun-tahun memerangi para pejuang, yang sekarang dipimpin Negara Islam Kelompok Irak dan Levant (ISIL) atau yang akrab di Indonesia dengan sebutan ISIS.
Menurut kutipan, el-Sisi ditanya apakah kerja sama negaranya dengan Israel adalah yang paling dekat antara kedua negara. "Itu benar ... Kami memiliki berbagai kerjasama dengan Israel," jawabnya.Negara itu melawan kelompok-kelompok bersenjata yang bertentangan dengan pembatasan perjanjian damai mengenai jumlah pasukan dan senjata yang dimiliki Mesir di wilayah tersebut.
Hingga saat ini, sebagian warga Mesi masih memandang Israel sebagai musuh bebuyutan mereka dan di mana serikat buruh dan sebagian besar partai politik dengan keras menentang "normalisasi" hubungan dengan Israel.
Keyword : Kelompok TerorisTimur TengahIsraelMesir