Gempur ISIS, AS Masih Bercokol di Suriah?

Selasa, 25/12/2018 23:01 WIB

Washington – Koalisi pimpinan Amerika Serikat melakukan serangan udara pekan lalu di Suriah, kurang dari seminggu setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penarikan pasukan dari negara konflik tersebut.

Dilansir dari Reuters, koalisi mengatakan serangan dilakukan selama 16-22 Desember lalu, termasuk serangan udara dan kebakaran terkoordinasi, yang mengakibatkan fasilitas logistik dan area pementasan ISIS hancur.

Serangan koalisi AS juga diklaim telah merusak kemampuan kelompok radikal tersebut membiayai kegiatannya, dan mengusir ratusan anggota ISIS dari Suriah.

“ISIS menghadirkan ancaman yang sangat nyata bagi stabilitas jangka panjang di wilayah ini, dan misi kami tetap sama, kekalahan abadi ISIS,” ujar Mayor Jenderal Inggris Christopher Ghika.

Pernyataan Mayor Inggris tampak kontras dengan deklarasi yang diucapkan Trump minggu lalu, bahwa pasukan AS telah berhsil mengalahkan ISIS, sehingga kehadiran mereka tidak diperlukan lagi di negara itu.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung