Iran, Arab Saudi dan AS Sepakat Akhiri Perang di Yaman

Jum'at, 14/12/2018 21:26 WIB

Swedia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Iran menyambut baik terobosan pembicaraan perdamaian yang ditengahi PBB antara pihak-pihak yang berseteru di Yaman.

Pada Kamis (13/12) waktu setempat, kedua negara yang berseteru di negara di Yaman sepakat mengakhiri perang dan menarik pasukannya masing-masing di pelabuhan Hodeidah.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo di akun Twitter-nya, menyebut gencatan senjata antara pemerintah Presiden yang didukung Saudi, Abd-Rabbu Mansour Hadi dan gerilyawan Houthi yang didukung Iran "menggembirakan".

"Pekerjaan di depan tidak akan mudah, tetapi kami sudah melihat apa yang dianggap banyak orang tidak mungkin mulai terbentuk," katanya beberapa jam setelah PBB mengumumkan hasil dari pembicaraan selama seminggu di Swedia.

"Berakhirnya konsultasi ini dapat menjadi awal dari babak baru bagi Yaman," kata Pompeo, menambahkan, "Perdamaian itu mungkin."

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi, menyebut perjanjian Kamis "menjanjikan". Ia mengatakan Tehran berharap negosiasi yang  dijadwalkan Januari mendatang membuahkan hasil yang maksimal.

"Ini menunjukkan, kelompok Yaman yang hadir dalam perundingan memahami dengan baik situasi menyedihkan rakyat Yaman, dan lebih suka mencegah memburuknya situasi negara itu dan melanjutkan menerima bantuan kemanusiaan untuk kepentingan mereka sendiri," kata Ghasemi.

Pangeran Khalid bin Salman, duta besar Arab Saudi untuk AS, juga menyambut gencatan senjata dalam serangkaian posting di Twitter, mengatakan akan membantu menjaga keamanan di wilayah itu, termasuk keamanan Laut Merah, jalur air vital untuk perdagangan internasional.

Pangeran Khalid mengatakan dia berharap Houthi akan berhenti bekerja atas nama kepentingan rezim Iran.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan kesepakatan di pelabuhan Hodeidah, pintu gerbang utama untuk bantuan dan impor makanan, adalah dorongan yang sangat dibutuhkan untuk tugasnya memberi makan jutaan orang Yaman yang lapar.

Direktur eksekutif WFP, David Beasley, mengatakan, "setiap kemajuan menuju perdamaian adalah kemajuan yang baik, selama itu membantu orang-orang Yaman yang telah banyak menderita dalam konflik ini".

Beasley mengatakan, Yaman mengimpor hampir semua makanannya dan sekitar 70 persen melewati pelabuhan Hodeidah. Ia menambahkan, apa yang paling dibutuhkan Yaman adalah perdamaian permanen, abadi dan penuh.

TERKINI
Akhirnya Britney Spears Benar-benar Bebas dari Ayahnya Setelah Konservatori Usai 2 Tahun Lalu Scarlett Johansson Dampingi Suaminya Colin Jost Jadi Penghibur di Gedung Putih Celine Dapuk Esther-Rose McGregor Kampanye Wewangian Terbaru Chelsea Mustahil Terhindar dari Sanksi Pengurangan Poin