"Membajak" Negara Bikin Yaman Sengsara

Minggu, 09/12/2018 10:30 WIB

Rimbo, Swedia - Para pejabat Yaman mengatakan, melengserkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi akan tidak menyelesaikan masalah negara. Demikian dikatakan setelah pemberontak Houthi, mengusulkan pembentukan pemerintahan transisi baru.

Abdulaziz Jabari, anggota delegasi pemerintah untuk pembicaraan damai di Swedia, mengatakan kesengsaraan negara itu berasal dari pengambilalihan Houthi Sanaa dan bentangan besar lainnya dari wilayah itu, bukan posisi Hadi.

"Masalahnya adalah kudeta militer yang terjadi pada tahun 2014. Masalahnya di situ, yang melalui agresi, mengambil alih negara kita," kata Jabari kepada Al Jazeera pada.

"Katakanlah Hadi diturunkan, ini tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, memperebutkan kekuasaan akan terus berlanjut," katanya.

"Masalah terbesar kami adalah ada kelompok yang telah membajak negara," sambungnya.

Pihak yang terlibat di Yaman bertemu di kota Swedia Rimbo sejak Kamis untuk membahas cara mengakhiri konflik yang menewaskan sekitar 56.000 orang dan meninggalkan 22 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Utusan khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, sedang mengupayakan terobosan untuk membangun kepercayaan pada pembicaraan, termasuk pertukaran narapidana skala besar, negosiasi gencatan senjata di Hodeidah dan pembukaan kembali bandara Sanaa.

Negosiasi, yang tidak tatap muka, diperkirakan akan berlangsung hingga 14 Desember, tetapi sumber-sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pertemuan itu dapat diperpanjang menunggu setiap terobosan.

TERKINI
KPK Sita Kantor NasDem di Labuhanbatu Sumut Geledah Kantor Setjen DPR, KPK Amankan Bukti Transaksi Keuangan Anggota DPR: Pencabutan Status Bandara Internasional Perlu Dikaji Ulang KPU Tak Hadir Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Ngamuk