Selasa, 04/12/2018 17:56 WIB
Jakarta - Keputusan Amerika Serikat (AS) mengakhiri sementara waktu perang dagang rivalnya dari China membuat harga minyak terus menguat pada Selasa (4/12). Sementara itu dolar Amerika melemah.
Patokan internasional minyak mentah Brent diperdagangkan pada USD62,11 per barel pada Selasa 0600 GMT dengan kenaikan 0,3 persen, setelah ditutup pada Senin di USD61,89 per barel.
Sementara itu, patokan Amerika West Texas Intermediate (WTI) tercatat sebesar USD53,34 per barel pada saat yang sama, dengan kenaikan 0,2 persen, setelah ditutup pada Senin di USD53,25 per barel.
Pada Senin, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa China telah sepakat mengurangi dan menghapus tarif impor mobil AS.
31 Perusahaan China Jalin Kemitraan dengan 77 Kampus Vokasi
Partai pro-Tiongkok Menang Telak dalam Pemilu Maladewa, Menjauh dari India
Banjir Besar Diperkirakan akan Melanda Guangdong China, Jutaan Orang Terancam
Di akhir pertemuan puncak G20 di Buenos Aires, Argentina, dua ekonomi terbesar dunia sepakat menghentikan perang dagang selama 90 hari untuk memungkinkan negosiasi pada sejumlah masalah perdagangan.
"Pertemuan saya di Argentina dengan Presiden China Xi Jinping adalah sesuatu yang luar biasa. Hubungan dengan China telah mencapai kemajuan Besar! China akan memperoleh banyak keuntungan jika kesepakatan ini tercapai," ujar Trump lewat akun Twitter, dilansir Anadolu.
Bagi investor, gencatan perang dagang tiga bulan akan membawa gelombang optimisme ke pasar.
Berkat gencatan itu, dolar AS juga turun secara moderat dari level tertingginya. Indeks dolar AS turun 0,3 persen pada Senin dan turun 0,2 persen pada Selasa 0600 GMT.
Dengan menurunnya dolar AS, permintaan minyak mentah meningkat dan harga minyak pun melambung tinggi pada Senin.