MUI: Reuni 212 Tidak Penting!

Sabtu, 01/12/2018 20:10 WIB

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai Reuni 212 yang diselenggarakan di Monumen Nasional (Monas) pada Minggu (2/12) besok tidak memiliki urgensi yang cukup serius.

Menurut Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid, ketimbang sekedar mengadakan reuni yang menghabiskan energi dalam jumlah besar, masih banyak pekerjaan umat yang terbengkalai, dan memerlukan penanganan serius.

“Saya tidak melihat urgensi yang serius dari acara Reuni 212. Kalau hanya sekedar reuni dan silaturahmi betapa besar energi yang harus dikeluarkan oleh umat,” kata Zainut pada Sabtu (1/12) di Jakarta.

Zainut mengatakan, aksi 212 yang dilakukan tahun lalu sempat memunculkan gagasan kreatif untuk memberdayakan masyarakat, melalui penguatan perekonomian terutama pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Wacana tersebut kemudian melahirkan Koperasi 212, dan berbagai warung ritel, serta produk yang dilabeli angka 212.

“(Namun) pertanyaan besar kita, apakah hal itu semua sudah terwujud,” tanyanya.

Dalam pernyataannya, MUI juga khawatir Reuni 212 sudah keluar dari tujuan mulanya, bergeser menjadi kepentingan politik praktis, guna memenuhi hasrat kekuasaan salah satu pasangan calon.

“Kalau hal itu terjadi maka tema utama dari reuni 212 untuk persatuan dan kesatuan umat Islam itu kontraproduktif karena justru akan membuat umat semakin terpecah belah,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, MUI mengimbau kepada para pemimpin umat Islam agar semakin dewasa dalam mengambil kebijakan.

“Agar umat tidak menjadi bingung dan terjebak pada sikap egoisme kelompok (ta`ashub) yang berlebihan, dan justru dapat menimbulkan bahaya perpecahan dikalangan umat Islam dan bangsa Indonesia,” tandasnya.

TERKINI
2024, Pemerintah Bidik Penjualan Mobil Listrik 5.000 Unit Klopp Dirumorkan Bakal Kembali ke Borussia Dortmund Tahun Depan May Day, Partai Buruh Dukung Program Prabowo-Gibran Perubahan UU Desa, Kades Bakal Dapat Uang Pensiun