Rabu, 14/11/2018 07:30 WIB
Riyadh - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengaku sudah membagikan dan mendengarkan rekaman pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi/" style="text-decoration:none;color:red;">Jamal Khashoggi bersama sekutu baratnya, dan Arab Saudi itu Sendiri.
Dilansir dari Al Jaazera, media lokal Arab Saudi mengatakan, tragedi mengerikan dan mengejutkan itu benar-benar membuat perwira intelijen Negeri Petro Dolar ketakutan.
Khashoggi, yang merupakan kritikus terkemuka putra mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman, tewas dibunuh pada 2 Oktober di Konsulat Saudi di Istanbul. Menurut keterangan terbaru, pembunuhan pria 59 tahun itu dipesan langsung pejabat tingkat tinggi di pemerintahan Saudi.
Pemimpin Turki, usai kembali dari kunjungan akhir pekan ke Perancis, mengkonfirmasi kepada wartawan pada Selasa (13/11) bahwa dirinya sudah membahas kasus itu bersama pemimpin Amerika Serikat (AS), Perancis, dan Jerman di Paris.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
"Kami memainkan rekaman tentang pembunuhan ini kepada semua orang yang menginginkannya dari kami. Organisasi intelijen kami tidak menyembunyikan apa pun. Kami memainkannya untuk semua yang menginginkan mereka termasuk Saudi, AS, Prancis, Kanada, Jerman, Inggris," katanya.
"Rekaman itu benar-benar mengerikan. Memang ketika petugas intelijen Saudi mendengarkan rekaman itu sangat terkejut, "Pelakuknay pasti menggunakan heroin terlebih dahulu, karena hanya seseorang yang menggunakan heroin yang berani melakukannya`," tambahnya.