BIN Rekayasa Penangkapan Rizieq Shihab adalah Hoax
Jum'at, 09/11/2018 01:36 WIB
Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) membantah terlibat terkait penangkapan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi. Hal itu sebagaimana tudingan Rizieq melalui akun twitternya di @IB_HRS.
Juru Bicara Kepala
BIN, Wawan Hari Purwanto mengatakan, tudingan yang dilayangkan oleh pihak FPI kepada
BIN adalah tidak benar alias hoax.
"Tuduhan
BIN mengganggu HRS tidak benar. Jadi tuduhan bahwa
BIN merekayasa penangkapan HRS oleh Polisi Saudi adalah hoax," tegas Wawan, melalui rilisnya, Jakarta, Kamis (8/11) malam.
Apalagi, kata Wawan, tudingan soal adanya anggota
BIN mengontrak rumah yang berdekatan dengan Rizieq, memasang bendera hitam bertuliskan Tauhid maupun mengambil CCTV hanya pandangan sepihak.
"Tuduhan pemasangan bendera Tauhid di tembok juga tidak ada bukti bahwa yang memasang adalah
BIN, apalagi memfoto kemudian lapor ke Polisi Saudi," tegasnya.
Kata Wawan,
BIN justru menghendaki agar masalah yang sedang dihadapi Rizieq cepat selesai dan tuntas. Sehingga, tidak berkepanjangan dan berakibat pada berkembangnya masalah baru.
"Apalagi di luar negeri, dimana sistem hukum dan pemerintahannya berbeda," terangnya.
Wawan menegaskan,
Arab Saudi adalah negara berdaulat yang tidak bisa diintervensi oleh Indonesia. Apalagi, aperasi intelijen di negara lain adalah dilarang.
"Mereka bisa dipersona non grata atau dideportasi atau bahkan dijatuhi hukuman sesuai dengan UU yang berlaku di negeri itu," tegas Wawan.
TERKINI
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar Tidak Benar
Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah
Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent
Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China