Jum'at, 26/10/2018 06:40 WIB
Berlin – Menteri Luar Negeri Austria Karin Kneissl mendesak Uni Eropa segera menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi, menyusul kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, dan keterlibatan Saudi dalam perang sipil di Yaman.
Komentar dari Austria muncul setelah Jerman mengatakan akan menyetop ekspor senjata ke Saudi, hingga kematian Khashoggi di Konsulat Istanbul terungkap jelas. Kanselir Angela Merkel juga membahas cara menangani penjualan yang telah disetujui.
“Penyetopan ekspor senjata yang diusulkan oleh Kanselir Merkel akan menjadi sinyal yang benar. Austria telah menghentikan pengiriman alat militer ke Saudi sejak Maret 2015,” kata Kneissl dilansir dari Reuters pada Jumat (26/10).
Prancis dan Inggris, yang akan meninggalkan Uni Eropa pada Maret tahun tahun depan merupakan pemasok utama ke Riyadh saat ini.
Importir Khawatir Pasokan Makanan Berkualitas Terganggu karena Pengecekan di Brexit
Dukung Persenjataan Ukraina, Uni Eropa akan Alihkan Keuntungan dari Aset Rusia
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
Namun Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz, negaranya dapat mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Macron enggan menanggapi wacana penyetopan ekspor senjata ke Saudi. Pasalnya, penjualan tersebut dinilai penting strategis bagi Prancis, mengingat kerja sama Saudi-Prancis dalam bisnis ini bernilai US$1,7 miliar tahun lalu.
Keyword : Arab Saudi Ekspor Senjata Uni Eropa