Marak Mengecam Banser, FPI Bilang "Biadab"
Selasa, 23/10/2018 07:55 WIB
Jakarta - Gegara membakar bendera bertuliskan kalimat Tauhid ""laailaaha `illallah" di Garut oleh Banser, mendapat kecaman dari berbagai lembaga Islam di Indonesia. Dari kecaman biadab hingga segera meminta kepada kepolisian untuk menangkapnya.
Banser atau Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama yang merupakan badan otonom NU dari
GP Ansor itu, dalam tayangan video viralnya, terlihat begitu semangat melakukan pembakaran bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat Tauhid di acara Hari Santri Nasional.
Aksi pembakaran itu mendapat kecaman banyak dilontarkan beragam pihak, dari kalangan tokoh ulama, pondok pesantren, ormas Islam, Juru Bicara DPP Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif menyatakan, kalimat tauhid adalah kalimat suci yang harus dimuliakan. Banser dan PBNU harus mengambil tindakan dan meminta maaf kepada seluruh umat islam atas tindakan Banser.
"Ini mengarah kepada penodaan agama, maka polisi wajib usut dan tangkap pelakunya. Ayo umat
Islam, kita bela kalimat tauhid bukankah kalian ingin mati dengan kalimat tauhid?," ujar Slamet.
Banser Mirip PKI
Front Pembela
Islam menyatakan mengecam dan mengutuk pembakaran bendera Tauhid. Ormas ini menganggap tindakan
Banser biadab. "Mirip gaya PKI, kami sangat mengecam dan mengutuk dengan tindakan mereka, apa mereka tidak tahu di situ ada kalimat tauhid? Setan apa yang masuk ke mereka," kata juru bicara
FPI Slamet Ma`arif.
"Ini mengarah kepada penodaan agama, polisi wajib usut dan tangkap pelakunya. "Kalau bendera HTI itu ada tulisan HTI-nya. Itu bendera tauhid kebanggaan Rasulullah," ujarnya.
Ulama Garut Marah
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda, Malangbong, Garut, KH Tatang Musthofa Kamal menyatakan kekecewaanya dan mengecam oknum
Banser yang telah membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid ‘Laa Ilaaha Illallah Muhammad Ar Rosulullah‘.
“Saya secara pribadi dan seluruh warga yang ada di Pondok Pesantren Nurul Huda Malangbong Garut menyatakan sangat kecewa, sangat marah dan saya tidak ridho ada anggota
Banser yang membakar bendera ‘Laa Ilaaha Illallah Muhammad Ar Rosulullah‘,” tegas Kiai Tatang.
“Apapun alasan, bendera siapapun, bendera darimanapun, yang jelas yang dibakar adalah ‘Laa Ilaaha Illallah Muhammad Ar Rosulullah‘, karena ini akan menyakitkan seluruh umat
Islam di dunia,” ujar Tatang.
Melukai Umat
IslamKecaman juga dikemukakan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPP BKPRMI) Said Aldi Al Idrus. Katanya, pembakaran tersebut dapat melukai hati ummat
Islam.
"Kalimat tauhid merupakan ajaran inti
Islam, insiden pembakaran kalimat tauhid BKPRMI kutuk keras karena melukai hati ummat
Islam," kata Said.
Said meminta agar pihak penegak hukum segera mengusut tuntas pelaku pembakaran kalimat tauhid. "Karena dikhawatirkan akan merusak hubungan sosial antar ummat
Islam," ujar dia.
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama (NU) Yaqut Cholil Qoumas menganggap bahwa pembakaran itu adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) merupakan upaya untuk menjaga kalimat tauhid.
Kata Yaqut, anggotanya tidak akan membakar jika bukan kalimat tauhid yang tertera pada bendera berwarna dasar hitam itu. "Jika bukan bendera yang ada tulisan tauhidnya, bisa jadi tidak dibakar, tetapi langsung buang saja ke comberan," tuturnya.
TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa
Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025
Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios
Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2