Disarankan Naikkan Iuran IMF, Ini Keuntungan Indonesia

Minggu, 14/10/2018 10:29 WIB

Nusa Dua - Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF), Juda agung mengatakan, sebanyak 13 negara di Asia Tenggara masih memiliki kuota dengan persentase rendah. Makanya, disarankan, sejumlah negara berkembang (emerging market), termasuk Indonesia untuk menaikkan iuran ke lembaga tersebut.

"Negara berkembang China, Brasil, India, termasuk Indonesia, itu masih lebih rendah dari yang seharusnya," ujar Juda, Sabtu (13/10).

Bila sejumlah negara itu menaikan iurannya, maka akan memunyai dampaknya, yakni;

Mengambil Kebijakan
Jika menaikan saham di IMF, maka kuota negara berkembang akan ikut meningkat. Sehingga, membuat kesempatan negara berkembang untuk ikut mengambil kebijakan di IMF semakin terbuka lebar.

"Saham di IMF berdasarkan size of economies, negara besar tentunya mempunyai saham yang lebih besar karena kontribusinya lebih besar," jelas Juda.

Akses Pendanaan
Manfaat lainnya, memiliki kuota tinggi di IMF agar dapat mengakses pendanaan lebih mudah dibandingkan dengan negara yang hanya memiliki kuota kecil.

Kata Juda, ada maksimal pendanaan untuk masing-masing jumlah kuota. "Itu biasanya ada berbagai jenis skema pembiayaan IMF terkait dengan berapa persen maksimal yang bisa diakses," ujar Juda.

Penempatan Pegawai
Dampak baik lainnya lagi, kuota juga menentukan  pegawai yang berada di kantor IMF. Logikanya, semakin banyak kuota satu negara, maka semakin banyak pula pegawai yang ditempatkan di lembaga internasional tersebut.

Kemudian penambahan kuota masing-masing negara,  juga dibutuhkan untuk memperkuat sumber daya jika ekonomi kembali krisis. IMF saat ini memang harus memperkuat cadangan dananya.

TERKINI
Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2 Karier Moncer di Hollywood, Zendaya dan Tom Holland Saling Mendukung