India Libatkan Uni Eropa atas Ancaman AS terhadap Impor Minyak Iran

Minggu, 14/10/2018 07:20 WIB

Tehran – India belum tegas menjawab apakah akan memangkas impor minyak Iran hingga ke nol atau tidak. Namun dikabarkan Negeri Bollywood diam-diam melakukan negoisasi dengan sekutunya di Uni Eropa (UE) untuk mempermulus negara tersebut melakukan impor minyak Iran.

Sebuah laporan di majalah India Today mengatakan India melibatkan sekutunya dan mitra di seluruh dunia untuk mencari solusi atas sanksi minyak Amerika Serikat (AS) yang berlaku pada 4 November mendatang.

Dinyatakan bahwa Menteri Luar Negeri India, Vijay Gokhale telah bertemu dengan perwakilan dari banyak negara termasuk perwakilan Uni Eropa di New York di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada  September.

"Percakapan berkisar seputar opsi pembayaran alternatif untuk kelanjutan impor minyak dari Iran," kata Gokhale.

Duta Besar UE untuk India Tomasz Kozlowski mengatakan pada sebuah konferensi baru-baru ini bahwa UE sangat mendukung implementasi penuh JCPOA untuk alasan politik dan alasan praktis lainnya.

"Kami sedang bekerja pada mekanisme yang akan memungkinkan kami untuk mentransfer pembayaran ke Iran dan mekanisme tersebut akan terbuka untuk semua mitra lainnya," katanya.

Sementara itu, para pejabat Gedung Putih saat ini berada di India sibuk melakukan negoisasi atas impor minyak Iran mengingat batas waktu yang sudah di depan mata.

Perwakilan Khusus AS untuk Iran, Brian Hook dan Asisten Sekretaris Negara untuk Sumber Daya Energi, Francis F Fannon dilaporkan mengadakan pertemuan dengan para pejabat di Kementerian Petroleum India dan Kementerian Urusan Luar Negeri di New Delhi pada Jumat.

Pernyataan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS mengatakan, "Hook akan melibatkan sekutu dan mitra kami mengatasi perilaku destruktif rezim Iran di Timur Tengah, dan di lingkungan mereka sendiri. Kami akan membujuk India memangkas minyak Iran hingga nol, atau jika tidak mendapat sanksi."

Pada Kamis, Presiden Donald Trump mengatakan, AS akan mengurus negara-negara yang menentang arahannya untuk memangkas impor minyak mereka dari Iran hingga ke nol pada 4 November.

Namun, India Today mengutip sumber yang mengatakan,"Tidak mungkin untuk memenuhi tenggat waktu 4 November untuk menjatuhkan impor minyak Iran hingga ke nol.

Menteri Perminyakan India, Dharmendra Pradhan pada  Senin mengatakan dua negara penyuling telah menempatkan pesanan untuk mengimpor minyak mentah dari Iran pada bulan November, yang bertentangan dengan sanksi AS.

Berbicara di sebuah acara bertajuk "The Energy Forum" di New Delhi, Pradhan menegaskan kembali komitmen India untuk meningkatkan perdagangan minyak dengan Iran.

Pradhan lebih lanjut mengatakan, India sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan sistem pembayaran yang berbeda untuk mengimpor minyak Iran dan dapat membayar menggunakan rupe India, dalam upaya untuk membuang dolar AS.

Kantor berita pemerintah India, PTI mengutip sumber mengatakan, kedua perusahaan itu adalah Indian Oil Corp (IOC) dan Mangalore Refinery and Petrochemicals Ltd (MRPL) sudah melakukan tanda kontrak 1,25 juta ton minyak Iran untuk impor pada November.

"Iran menggunakan mata uang rupee untuk menjual minyaknya. Rupee ini digunakan untuk membayar impor obat-obatan dan komoditas lainnya. Pengaturan serupa sedang dilakukan," kata sebuah sumber kepada PTI, menambahkan rincian mekanisme pembayaran akan muncul dalam beberapa minggu ke depan. (Tehran Time)

TERKINI
Narkoba, Selebgram Chandrika Chika Cs Dikirim ke Lido untuk Rehabilitasi 50 Musisi Akan Ramaikan Jakarta Street Jazz Festival 2024, Ada Tompi sampai Andien Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina untuk Ganggu Pasokan Senjata AS Rilis 11 Album, Musik Taylor Swift Dikritik Vokalis Pet Shop Boys Mengecewakan